chatwithamelia.xyz - Sepak bola tak hanya menghadirkan drama di atas lapangan, tetapi juga di luar dan salah satunya soal sejauh mana kesetiaan pemain terhadap klubnya saat ujian melanda. Nama Luis Figo hingga Kaka disorot.
Di era sepak bola modern seperti saat ini, butuh duit melimpah agar membuat seorang pemain andalan mau bertahan di klub tersebut.
Layaknya Kylian Mbappe, Paris Saint-Germain (PSG) sampai harus memberi sejumah keistimewaan agar sang pemain tak pergi saat kontraknya habis.
Seolah menandakan kesetiaan pemain terhadap klub diukur oleh uang, hal yang sebenarnya sudah sering muncul dan dialami beberapa bintang.
Lantas siapa saja para pemain tersebut? berikut para pemain yang loyalitasnya untuk klub yang dibela terbeli dengan uang.
1. Luis Figo
Saat masih berseragam Barcelona, Figo sesumbar jika dirinya tidak akan pergi dari Camp Nou meskipun pada akhirnya minggat ke klub rival.
"Saya ingin meyakinkan para penggemar, jika Luis Figo dengan segala kepastian di dunia akan berada di Camp Nou pada 24 Juli untuk memulai musim baru." ucap Figo.
Tak lama berselang, di tahun yang sama Figo hijrah ke Real Madrid dan setelah itu ia dicap sebagai pemain pengkhianat.
Selama membela Real Madrid dan setiap bermain di Camp Nou, banyak cemooh yang menyasarnya bahkan sampai dilempari kepala babi.
2. Luis Suarez
Suarez sempat sesumbar bertahan di klub, terlepas dari kepastian Liverpool bisa lolos ke Liga Champions atau tidak.
Suarez bahkan sudah menandatangani kontrak baru, meskipun enam bulan setelahnya sang pemain justru hijrah ke Barcelona pada Juli 2014.
Kepindahan Suarez ke Camp Nou terjadi tak lama setelah insiden gigitan ke Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014.
3. Kaka
Setelah meraih gelar Ballon d'Or pada 2007, Kaka menjadi pemain yang dipuja-puji para pendukung AC Milan usai mengaku akan bertahan di San Siro.
"Saya mengatakan untuk terakhir kalinya, saya tidak ingin meninggalkan Milan. Di tahap ini saya diam karena tak ingin disalahartikan." ucap Kaka.
Namun pada 2009, Kaka seolah melukai hati para suporter AC Milan setelah memutuskan bergabung Real Madrid kurang dari sebulan setelah sesumbarnya bertahan.
4. Sol Campbell
Pemain Prancis ini sempat bersumpah setian untuk Tottenham Hotspur, namun sepertinya itu tak cukup menahan kepergiannya dari White Hart Lane.
Usai membawa Spurts meraih trofi Piala Liga di tahun 1999, Campbell memutuskan hijrah ke salah satu rival Spurs, Arsenal pada 2001.
"Saya ingin bermain untuk Spurs, itu saja. Saya sudah di sini begitu lama dan tak ada alasan untuk pergi." ucap Campbell.
Setelah itu, Campbell malah sukses memberi gelar Liga Inggris untuk Arsenal dengan status tak terkalahkan hingga dijuluki The Invincible.
5. Stewart Downing
Kesetiaan Downing untuk Aston Villa luntur, tepat dua bulan setelah ia sesumbar bertahan dan tepatnya Juli 2011 ia hijrah ke Liverpool.
Downing meninggalkan Villa Park dengan status pemain terbaik Astin Villa musim 2010-2011, kepergiannya terjadi setelah ia mengaku bahagia di klub yang membesarkan namanya.
"Yang penting dalam sepak bola adalah, jika Anda bahagia, lantas mengapa harus diubah?" ucap Downing yang setelahnya gabung Liverpool.
6. Emmanuel Adebayor
Sumpah setia sempat diucapkan Adebayor untuk Arsenal, namun seketika berubah lewat selebrasi di depan para pendukung The Gunners dengan seragam Manchester City.
"Arsenal menempatkan saya hingga berada di titik ini, mereka menjadikan saya sebagai salah satu striker terhebat di dunia. Saya harus membayar itu." ucap Adebayor.
Tak lama setelah sesumbarnya itu, Adebayor meninggalkan Arsenal di musim panas 2009 dan berlabuh ke Manchester City.
7. Dimitar Berbatov
Rasa percaya diri Berbatov bermain untuk Spurs sempat diucapkan pada Januari 2008, ia mengindikasikan setia dengan klub.
"Saya pemain Spurs, saya berusaha memberi yang terbaik. Dapat membantu tim dan saya senang jika kami bermain bagus, sedih ketika kalah." ucap Berbatov.
Memasuki bursa transfer musim panas di tahun tersebtu, ucapan Berbatov berubah dengan kenyataan kepergiannya dari White Hart Lane.
Berbatov pergi ke Manchester United setelah ditebus dengan mahar 30 juta poundsterling, setelah itu ia tsunami trofi dengan delapan gelar.
Fabregas pernah berujar jika ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan bermain untuk Arsenal, namun godaan dari Barcelona tak bisa ia tolak.
"Saya sangat senang, semua berjalan lancar dan saya punya banyak teman di klub. Saya mmerasa nyaman dengan para suporter." ucap Fabregas.
Tepat di Agustus 2011, Fabregas meninggalkan Emirates Stadium dan menuju ke klub masa kecilnya, raksasa Catalan, Barcelona.