chatwithamelia.xyz - Mengenang kisah penyesalan Nike yang kehilangan kontrak dengan Lionel Messi sehingga membuat sang mega bintang beralih ke kompetitor terberat perusahaan asal Amerika Serikat itu.
Lionel Messi merupakan salah satu pemain terbaik sepanjang masa di dunia sepak bola. Sematan ini didapat karena kiprahnya sejak usia muda.
Sedari muda, Messi telah digadang-gadang sebagai penerus Diego Maradona, pemain terbaik sepanjang masa yang dimiliki Argentina.
Baca Juga: Alasan PSSI Tak Ikut dalam Pertemuan Jokowi dan Presiden FIFA di Istana
Analogi tersebut pun bukanlah isapan jempol belaka. Sebab, Messi bahkan bisa mengungguli Maradona soal prestasi, terlepas dari gelar Piala Dunia.
Maka tak mengherankan jika Messi mampu menjadi pemain terbaik dunia atau peraih Ballon d’Or sebanyak tujuh kali.
Jumlah tersebut menjadi jumlah terbanyak bagi seorang pemain dalam penganugerahan Ballon d’Or yang dimulai sejak 1956 silam.
Baca Juga: Timnas Belanda U-19 Kabarnya Jadi Lawan Timnas Indonesia U-19, Justin Hubner Pilih Bela Mana?
Dengan kiprah dan nama besar yang dimilikinya, Messi pun menjadi daya tarik bagi banyak orang, tak terkecuali bagi perusahaan-perusahaan komersil.
Banyak perusahaan atau produsen tertentu yang memburu tanda tangannya untuk memasarkan produk dan menambah nilai jual suatu produk.
Salah satunya adalah perusahaan alat-alat olahraga terkemuka dari Amerika Serikat, Nike. Perusahaan besar ini telah bekerjasama dengan Messi sejak dirinya masih berusia 14 tahun.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 di Turki, Netizen Soroti Rumput Lapangan yang Mulus
Saat itu, Messi masih bermain di akademi Barcelona, La Masia. Namun, kerjasama ini tak berlangsung lama.
Sebab, sebelum Piala Dunia 2006 digelar, Messi ternyata sudah terikat kontrak dengan kompetitornya, Adidas.
Lantas, apa penyebab Messi dan Nike harus berpisah sehingga membuat perusahaan asal Amerika Serikat itu menyesal hingga saat ini?
Baca Juga: Piala Dunia U-20 2023 Tetap Digelar di Indonesia, Presiden FIFA Soroti Sejumlah Hal
Karena Kesalahan Kecil
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, Messi dan Nike sendiri telah bekerjasama sejak pemain berjuluk La Pulga itu berusia 14 tahun.
Hanya saja, sebelum Piala Dunia 2006 Jerman digelar, terdapat masalah yang membuat kerjasama keduanya berakhir dan berujung penyesalan bagi Nike.
Semua bermula dari permintaan ayah Messi, Jorge Messi, yang meminta Nike membatalkan pemotretan untuk putranya itu.
Alasan pembatalan ini dikarenakan adanya klausul yang tidak disepakati, di mana Jorge Messi meminta Nike menyediakan kaus yang lebih banyak dari proposal awal Nike.
Karena tak terima dengan permintaan itu, Nike pun membawa kasus ini ke pengadilan pada 2006. Nike beralasan bahwa mereka punya kesepakatan mengikat atau kontrak dengan Messi.
Ternyata dipersidangan, para hakim menemukan fakta bahwa Nike sama sekali tak memiliki kontrak dengan Messi.
Ternyata kerjasama antara Nike dan Messi sejak usianya 14 tahun itu hanyalah surat komitmen, bukan kontrak yang mempunyai kekuatan hukum.
Dengan kata lain, kerjasama antara Messi dan Nike bukanlah sesuatu yang resmi di mata hukum, karena menggunakan surat komitmen.
Bahkan dalam persidangan yang digelar di Spanyol itu ditemukan fakta lain, yakni Messi telah meneken kontrak dengan Adidas yang tak lain kompetitor Nike pada Februari 2006.
Tak pelak Nike pun harus kehilangan sosok mega bintang seperti Messi karena kesalahan kecil itu. Sehingga hal ini pun menjadi penyesalan terbesar bagi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
Meski tak bekerjasama dengan Nike, Messi sendiri terbilang dekat dengan apparel tersebut. Sebab, tim yang dibelanya, yakni Barcelona dan Paris Saint-Germain, menggunakan apparel tersebut.
Sedangkan Messi dekat dengan Adidas karena perusahaan asal Jerman ini merupakan apparel resmi dari Timnas Argentina sejak lama.