chatwithamelia.xyz - Tiga menit lebih sudah waktu berlalu dari waktu normal pertandingan. Wasit yang memimpin laga di Stadion Segiri, Samarinda, pun meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Para pemain dari kubu tuan rumah Borneo FC dan tim tamu Sriwijaya FC pun saling berjabat tangan. Di tengah rasa lelah yang dirasakan, mereka tersenyum sebagai tanda kepuasan berbagi poin di laga perdana Liga 1 musim 2018.
Namun tidak demikian dengan pendukung Borneo FC. Para penggila tim berjuluk Pesut Etam tersebut kecewa berat dengan skor kacamata yang terpampang di salah satu sudut Stadion Segiri.
Sasaran mereka jelas. Yaitu sang arsitek Iwan Setiawan, yang juga dikenal sebagai raja kontroversi.
Perlakuan suporter Pesut Etam bikin Iwan tersinggung
Ganti...ganti...ganti... . Suara teriakan suporter samar-samar terdengar dari salah satu tribun ketika pertandingan berakhir.
Wajah Iwan, yang sedianya merasa cukup puas dengan hasil imbang itu pun, merah padam. Dengan sorot mata yang tajam, pelatih asal Aceh memasuki ruang jumpa pers.
"Hanya karena hasil imbang, Pusamania sebut Iwan Setiawan dungu, bahasanya sakit sekali. Aku orang Medan, **** (makian bahasa daerah) kalian. Tak tahu berterimakasih," ucap Iwan Setiawan dengan nada tinggi seperti dikutip dari Bola.com.
"Tolong ini ditulis, siapa Iwan Setiawan di Borneo, semua prestasi yang didapat Borneo siapa pelatihnya? Banyak provokator di tim ini, yang memprovokasi Pusamania. Menyembunyikan keberhasilan saya di Borneo FC, padahal saya yang membesarkan klub ini," tambahnya kesal.
Pelatih kelahiran Medan berujar jika dirinya tak semestinya diperlakukan demikian oleh para suporter Borneo FC. Pasalnya, pelatih yang kini berusia setengah abad itu telah memberi banyak hal pada Tim Pesut Etam.
Seperti diketahui, di tangan pelatih asing Dragan Djukanovic, Borneo FC musim lalu terseok-seok di papan tengah klasemen meski diperkuat sejumlah pemain berkelas. Tidak bisa dipungkiri, kehadiran Iwan pun membuat Borneo FC terhindar dari keterpurukan.
Di bawah kepemimpinan Iwan, performa Pesut Etam membaik dan berhasil finis di posisi delapan di akhir musim 2017.
"Ada pelatih lain yang bisa bawa prestasi buat Borneo FC? Jangan kalian bodoh sekali diprovokasi. Prestasi terbaik yang didapat klub saya pelatihnya. Klub ini promosi ke kasta tertinggi, saya yang jadi pelatihnya."
Kekecewaan suporter bisa dipahami
Meski menyinggung perasaan pelatih, sikap suporter Borneo FC sepertinya masih bisa dipahami. Seperti diketahui, hasil mengecewakan dialami Pesut Etam sebelum bergulirnya Liga 1 2018.
Di empat pertandingan terakhir, termasuk hasil imbang kontra Sriwijaya FC di laga perdana Liga 1 2018, Borneo FC gagal memetik kemenangan. Sebelum menjamu Sriwijaya, Minggu (25/3/2018), Borneo mencatatkan tiga hasil imbang dan satu kali kalah di laga pramusim.
Demi suporter, Borneo pun pilih tendang Iwan
Friksi yang terjadi usai laga perdana Borneo di Liga 1 musim ini menyisakan pilihan sulit bagi manajemen Borneo FC. Khususnya presiden klub, Nabil Husein Sain Amin, yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Iwan.
Namun, pilihan harus diambil. Pil pahit harus ditelan demi perkembangan klub asal Samarinda itu.
Manajemen pun langsung menggelar evaluasi. Di akhir pertemuan, dua kata pun disepakati. Yaitu pecat Iwan.
"Sejujurnya ini berat buat saya, karena kedekatan saya dengan coach Iwan sangat luar biasa. Tapi, di sisi lain saya tidak bisa juga kehilangan pendukung dan masyarakat, karena saat ini saya sedang berjuang agar masyarakat bisa mencintai klub ini dengan tulus. Jadi, keputusan yang sangat berat harus saya ambil, demi Borneo FC ke depan nya," ungkap Nabil seperti dikutip Antara.
Klub pun langsung mengumumkan keputusan manajemen lewat media sosial Instagram @borneofc.id, Selasa (27/3/2018).
"Manajemen Borneo FC bersepakat dan memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa Iwan Setiawan sebagai Pelatih Kepala Borneo FC di Gojek Liga 1. Terima Kasih!," tulis Pesut Etam melalui akun instagram official @borneofc.id.
Pelatih kontroversial itu mengaku ikhlas
Ade Iwan Setiawan, lelaki kelahiran Medan 5 Juli 1968 itu memang dikenal sebagai pecinta sejati sepak bola. Kecintaannya pada si kulit bundar ia jalani dari kecil hingga dewasa. Pensiun sebagai pemain, Iwan pun belum bisa lepas dari si kulit bundar hingga memilih menjadi seorang pelatih.
Iwan adalah sosok pelatih yang cukup dikenal masyarakat Indonesia karena hobinya memicu perang urat syaraf sebelum pertandingan dimulai. Perkataannya tak jarang memancing emosi pelatih, pemain, dan pendukung tim lawan.
Dikenal sebagai sosok kontroversial, ada tiga peristiwa yang sulit dilupakan jika membicarakan sosok Iwan. Yaitu sikap labil dan bentrok saat melatih Persija Jakarta di tahun 2011-2012, menantang berkelahi Bonek di tahun 2017 dan mengejek mantan arsitek tim nasional U-19 Indonesia, Indra Sjafri, saat Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan berlaga di Piala AFF U-18 di Myanmar tahun lalu.
Terlepas dari emosinya yang gampang meledak, pelatih bertubuh subur itu ternyata mengaku ikhlas atas pemecatan yang dilakukan manajemen Borneo FC. Meski dirinya mengaku belum mendapat kabar secara langsung dari klub.
"Kalau pengumumannya dari media sosial resmi Borneo FC, ya mungkin saja saya dipecat. Baru nanti saya bertemu dengan menajemen," katanya santai seperti dikutip Bolalob.