chatwithamelia.xyz - Mengenal lebih jauh sosok Hakeme Yazid Said, pemain yang mengajak Pratama Arhan bertukar jersey usai laga Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia baru merampungkan putaran pertama (R1) Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah menang agregat 12-0 atas Brunei Darussalam.
Agregat 12-0 itu didapatkan setelah di leg kedua yang digelar di markas Brunei itu, skuad Garuda berhasil menang dengan skor 6-0, skor yang identik dengan leg pertama.
Di leg kedua itu, enam gol Timnas Indonesia dicetak lewat Brace Hokky Caraka dan satu gol dari Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Rizky Ridho, serta Ramadhan Sananta.
Dalam pertandingan di leg kedua itu, sosok Hakeme Yazid Said dari Brunei menjadi sorotan. Sorotan diberikan karena tindak-tanduknya di atas lapangan.
Sorotan pertama karena Hakeme kedapatan melakukan pelanggaran terhadap Rachmat Irianto yang terlihat menampar wajah dengan tangannya.
Lalu sorotan kedua karena ancaman yang diberikan oleh pemain berusia 20 tahun itu ke pertahanan Timnas Indonesia di menit-menit akhir.
Kemudian sorotan terakhir diberikan kepada Hakeme karena aksinya yang meminta Pratama Arhan bertukar jersey pasca laga, yang kemudian menjadi pergunjingan netizen.
Karena tindakan-tindakannya itu, Hakeme pun menjadi buah bibir di kalangan pendukung Timnas Indonesia. Berikut chatwithamelia.xyz sajikan profil dari pemain Timnas Brunei Darussalam itu.
Wonderkid Brunei
Banyak yang menyebut bahwa Brunei Darussalam punya wonderkid pada diri Faiq Bolkiah yang pernah menimba ilmu di berbagai klub top Eropa.
Tapi faktanya, wonderkid sekaligus pemain terbaik Brunei saat ini adalah Hakeme Yazid Said, berkat penampilannya di level klub pada usia muda.
Hakeme Yazid Said lahir di Bandar Seri Begawan pada 8 Februari 2003. Ia lahir dengan nama lengkap Muhammad Hakeme Yazid bin Said.
Ia sendiri merupakan adik dari top skor sepanjang masa Timnas Brunei,yakni Shah Razen Said. Kini, Hakeme pun tengah mencoba mengikuti jejak atau melampaui pencapaian sang kakak.
Hakeme menimba ilmu sepak bola di Tabuan A yang merupakan klub milik federasi sepak bola Brunei. Talentanya sudah terlihat sejak di level akademi.
Ia pernah membawa Tabuan A meraih dua gelar juara di turnamen pemain muda dan juga berhasil menembus perempat final Brunei FA Cup 2017/18 melebihi tim-tim senior lainnya.
Bakatnya yang sudah terlihat itu membuat tim raksasa Brunei, yakni DPMM FC, merekrutnya pada awal tahun 2019 untuk bermain di liga.
Di usia yang baru 16 tahun saat itu, Hakeme mampu mencetak gol debutnya bagi DPMM FC. Bahkan di usia muda, dirinya mampu mencetak Hattrick beruntun di ajang Brunei FA Cup 2018/19.
Dari penampilan itu, DPMM FC kemudian memboyong Hakeme ke tim utama yang bermain di Singapore Premier League atau Liga Singapura.
Hakeme pun membuktikan kapasitasnya dan mampu mencetak gol debut di Liga Singapura pada usia 16 tahun 175 hari, atau sehari lebih tua dari pencetak gol termuda di ajang tersebut.
Pamor Hakeme berlanjut saat Liga Singapura dihentikan dan kembali ke Brunei Premier League. Di kompetisi negaranya tersebut, ia pernah mencetak 15 gol di ajang Brunei FA Cup 2022.
Pada 2023, Hakeme dan DPMM FC kembali bermain di Liga Singapura. Ia pun tetap tampil apik dengan mencetak total 12 gol dan 5 assist dari 22 laga di kompetisi itu.
Bakatnya pun membuat Hakeme menjadi andalan di Timnas Brunei baik di level kelompok umur hingga kini di level senior.
Debutnya di level senior terjadi pada 2022 lalu saat usia 19 tahun. Dalam debutnya saat itu melawan Laos, Hakeme mampu mencetak gol lewat tendangan bebas langsung.
Hingga kini, Hakeme tercatat telah bermain sebanyak 12 kali bagi Brunei, dan baru mencatatkan satu gol di pentas internasional bagi negaranya.