chatwithamelia.xyz - Mohamed Salah telah menjadi perbincangan sepakbola dunia saat ini. Atas kerja kerasnya, pemain asal Mesir itu berhasil membawa Liverpool ke babak semifinal Liga Championos musim ini dengan menorehkan 40 gol.
Lahir di keluarga yang biasa saja di Provinsi Gharbia, Mohamed Salah tumbuh menjadi anak-anak yang penuh mimpi.
Sebelum bersinar di Liverpool, bintang timnas Mesir itu harus melalui jalan panjang untuk meraih keberhasilannya seperti sekarang. Mulai dari Basel, London, Roma, dan sampai sekarang di Merseyside.
Musim ini Salah telah membuat pendukung The Reds bersorak kegirangan karena berhasil memimpin pasukan Jurgen Klopp itu maju ke semifinal Liga Champions.
Namun, Salah yang menghasilkan 90 ribu poundsterling atau setara dengan Rp1,7 miliar per minggu dan memiliki harga transfer 200 juta poundsterling atau setara dengan Rp3,9 triliun ini tidak pernah melupakan dari mana dia berasal.
Sumber foto: The Sun/net
Dilansir dari The Sun, Mohamed Salah menghabiskan ratusan ribu poundsterling untuk membantu kehidupan orang-orang di Nagrig.
Walau dirinya sekarang memiliki banyak uang, Salah menggunakan kesuksesannya itu secara positif untuk membantu ratusan nyawa di kota kelahirannya.
Mohamed Salah telah membeli ambulans pertama di daerah itu dan telah membeli peralatan medis yang mahal guna membantu lusinan orang setiap hari.
Salah juga menyediakan pasokan yang sangat dibutuhkan untuk sejumlah keluarga, dengan menghabiskan biaya 3.500 poundstering atau setara dengan Rp69 juta setiap bulannya untuk membantu mereka.
Di kota asalnya, Mohamed Salah telah dijuluki sebagai 'pembawa kebahagiaan'.
Langkah pertama Salah setelah bergabung dengan Liverpool adalah menyiapkan 210.000 poundsterling atau setara dengan Rp4,1 miliar ke dalam dana Tahya Masr setelah bertemu dengan presiden Abdel-Fattah al-Sisi.
Untuk memastikan donasinya diberikan kepada orang yang tepat, Salah telah mendirikan yayasannya sendiri di Nagrig.
Berdasarkan pantauan chatwithamelia.xyz dari The Sun yang melakukan perjalanan untuk bertemu Maher Shatiyah, Manager Dewan Yayasan Mohamed Salag, dan juga Wali Kota Nagrid.
"Salah adalah orang yang halus, yang meskipun popularitasnya, dia tidak pernah melupakan kotanya. Dia telah menyediakan banyak bantuan, yang pertama adalah serangkaian gerai makanan di manage oleh kota di sana, serta ambulans pertama di kota itu," kata Shatiyah.
Sumber foto: The Sun/net
Yayasan amal Salah juga berencana untuk membangun kompleks layanan serta klinik medis yang memiliki fasilitas lengkap yang dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi.
Saat ini yayasan Salah sedang sibuk membangun sekolah untuk anak perempuan.
Sumber foto: The Sun/net
Pengusaha kaya raya Mesir sekaligus mantan presiden Zamalek SC, Mamdouh Abbas memberikan bonus kepada Salah karena perannya yang berhasil membawa Timnas Mesir lolos Piala Dunia 2018 di Rusia.
Namun alih-alih mengambil uang bonus, Salah justru meminta Abbas untuk mengalihkan uangnya untuk membeli persediaan medis untuk kampung halamannya.
Sekarang setiap anak-anak di Nagrig, dan sebagian besar Mesir menggunakan kaos Liverpool dengan "Salah 11" di bagian punggungnya.
Ketika dirinya mendapatkan penghargaan menjadi pemain terbaik Afrika di bulan Desember, Salah mengatakan sesuatu yang menarik, yakni, "jangan pernah berhenti bermimpi, jangan pernah berhenti percaya.".
Ucapan itu diberikan untuk memberikan semangat kepada anak di seluruh dunia agar tidak berhenti bermimpi. Mengingat Mohamed Salah berasal dari desa kecil yang jauhnya bermil-mil dari peradaban.
chatwithamelia.xyz/Andiarsa Nata