chatwithamelia.xyz - Kini Piala Dunia 2018 makin seru lantaran memasuki babak perempat final. Lebih lagi, telah banyak tim-tim besar berguguran.
Dunia sepak bola memang susah diprediksi. Terkadang tim yang dijagokan harus kalah lawan tim juru kunci, begitu juga sebaliknya.
Ada beberapa film yang kisahnya mengangkat tema sepak bola dan segala lika-liku permainannya. Berikut daftarnya.
Baca Juga: Ganti Profil Facebook, Pemain Inter Ini Dikecam Fan Lazio
Film ini menjalin kisah fiksi dan nyata dalam ceritanya. Disutradarai Sönke Wortmann, 'The Miracle of Bern' menceritakan tentang seorang ayah yang kembali ke Jerman setelah menjadi tahanan Rusia.
Menemani sang anak yang tergila-gila pada sepakbola. Sang ayah dan putranya menjadi saksi kemenangan Jerman atas Hongaria. Perjalanan yang mereka lalui merekatkan hubungan keduanya.
Baca Juga: Turis Temukan Bintang Manchester United "Tersesat" di Kolombia
Film yang tayang pada 2003 ini mengambil latar kemenangan Jerman itu di Piala Dunia 1954. Momen kemenangan tersebut menjadi hal yang membanggakan bagi Jerman. Sebab di tahun 1950-an perekonomian Jerman melambat karena Perang Dunia II.
Film ini dibintangi Sylvester Stallone, Michael Caine, Pele Caine, dan Bobby Moore. 'Escape to Victory' berkisah tentang momen sepakbola masa lampau pada 1981.
Baca Juga: Mural Piala Dunia di Rusia Kena Kecaman
Disebut-sebut sebagai interpretasi dari 'Two Halftimes in Hell' sebuah film asal Hongaria, 'Escape to Victory' berkisah sekelompok tahanan yang menerima tantangan bertanding sepakbola oleh tentara Jerman.
Jerman meyakini, pertandingan secara tak langsung dapat menjadi alat propaganda. Namun tanpa disadari, laga ini menjadi celah bagi sekelompok tahanan itu untuk melarikan diri.
3. Fever Pitch
Baca Juga: Sebelum Diblokir, Dua Kiper Muda Borneo FC Sempat Goyang Tik Tok
Fever Pitch diangkat dari cerita novel karya Nick Hornby yang menceritakan kisah Paul Ashworth, seorang guru di London, yang menjalin hubungan asmara dengan Sarah Hughes. Jalinan cinta mereka tersangkut dalam konflik ketika Paul harus memilih dua hal yang paling dicintainya: kekasihnya, atau sepakbola.
Perjalanan Arsenal di musim 1988/99 membuat kisah cinta keduanya goyah. Duel Arsenal melawan Liverpool di pertandingan penentuan liga, menjadi background yang menarik dalam film ini.
Fever Pitch mengajarkan pada kita tentang menikmati masa pasang surut suatu klub. Dari sisi personal, tiap kali memutar lagu How Can We Hang On to a Dream milik Tim Hardin, penulis memutar memori suram Arsenal; kartu merah Jens Lehmann di final Liga Champions 2006, tangisan Jack Wilshere di final Piala Liga, aksi Puyol memaksa Fabregas memakai jersey Barcelona di Piala Dunia 2010, hingga adegan cedera memilukan Aaron Ramsey dan Eduardo. Sebagaimana menjadi ilustrasi adegan Paul saat mereka dan meraba ingatan buruk akan kegagalan Arsenal miliknya.
4. Zidane: A 21st Century Portrait
Apa sesungguhnya yang dilakukan oleh seorang manusia jenius yang tak ada bandingannya di dunia pada saat ia sedang berada pada puncak aksinya? Yang ia lakukan adalah berjalan, berlari kecil, mengamati, menggaruk kepala atau hidungnya, mengamati lagi, menendang, berjalan lagi, berlari kecil lagi dan seterusnya selama sekitar 90 menit.
Itulah Zinedine Zidane, salah satu pesepakbola paling terkenal dan paling berpengaruh di abad keduapuluh satu dalam film ini. Film ini merupakan rekaman pertandingan Real Madrid melawan Real Sociedad pada tanggal 23 April 2005, dengan mengikuti sudut pandang Zinedine Zidane yang saat itu membela Real Madrid.
Dengan meramu gambar dari 17 kamera, film ini menghasilkan berbagai sudut pandang gambar yang menarik, tapi tak sepenting perannya dalam menggoyahkan persepsi kita tentang apa yang kita anggap kita kenali: pahlawan dan pujaan. Ini terinspirasi dari film sejenis yaitu Football Like Never Before (1971) yang memfilmkan George Best dengan cara yang sama.
5. Goal
Film pertama dari trilogi ini berjudul Goal! The Dream Begins, dirilis pada 2005. Dikisahkan, seorang pemuda berdarah Meksiko bernama Santiago Munez. Ayahnya yang hanya seorang tukang kebun membuat Santiago (diperankan Kuno Becker) harus bekerja sebagai pelayan restoran untuk mengumpulkan uang dengan harapan bisa membeli perlengkapan bola.
Berkat ketekunannya berlatih di sebuah tim lokal, Santiago dilirik seorang pemandu bakat untuk bergabung di klub Newcastle United. Di sinilah dia memulai merajut impian untuk menjadi pemain sepak bola terkenal. Penyakit asma yang dideritanya tidak menjadi halangan, tapi justru membawanya berkenalan dengan seorang perawat wanita yang kemudian menjadi kekasihnya.
Tidak hanya kisah perjuangan Santiago yang menarik untuk dikuti, sepanjang film kita juga akan melihat suasana latihan klub terkenal Inggris ini serta wajah-wajah kondang seperti Alan Shearer, David Beckham, Raul Gonzalez, Zinedine Zidane, dan Sven-Goran Eriksson. Film ini diakhiri dengan bergabungnya Santiago bersama klub Real Madrid.