chatwithamelia.xyz - Keberhasilan Tottenham Hotspur menggulingkan Ajax Amsterdam di Stadion Johan Cruyff, Amsterdam pada leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (9/5/2019) dini hari, tak lepas dari kontribusi gelandang sayap The Lilywhites, Lucas Moura. Bermain trengginas sepanjang laga, Moura berhasil mencetak hattrick sekaligus membawa Tottenham melaju ke partai final Liga Champions.
Menjadi kunci atas kesuksesan Spurs melenggang ke final Champions, Moura ternyata memiliki latar belakang kehidupan yang berliku baik di keseharian hingga dalam karier sepak bolanya. Berikut enam fakta mengejutkan pemain 26 tahun ini.
1. Lahir dan besar di kampung preman
Baca Juga: Tidak Ada Persiapan Khusus dari PSS Sleman untuk Hadapi Persipura Jayapura
Lahir pada 13 Agustus 1992 silam, Maura dibesarkan di sebuah kota terpadat ke-12 di dunia, Sao Paolo, Brasil.
Masa kecilnya kala itu dipenuhi perasaan was-was dan ketidaknyamanan karena lingkungan di sekitar rumahnya di era 90 an hingga tahun 2000 termasuk kawasan yang rawan kejahatan dan bahaya.
"Waktu itu sangat sulit, saat saya masih kecil ada banyak masalah seperti kekerasan, sekawanan berandal, senjata api, dan narkotika. Sebuah kehidupan kriminal," ujarnya seperti dikutip dari London Evening Standard.
Baca Juga: Pose Mirip Tukang Bangunan, Ini yang Dilakukan Cristiano Ronaldo
2. Menyukai sepak bola dari kecil
Hidup di tengah keluarga yang baik, Moura mengaku menikmati masa kecilnya dengan bermain sepak bola pada masa kecilnya.
"Saya sejak kecil banyak menghabiskan waktu dengan bermain sepak bola, hingga usia 13 tahun saya harus meninggalkan rumah untuk berlatih di pusat latihan di Sao Paulo, Brasil," ungkapnya seperti dilansir dari xtheline.co.uk.
Baca Juga: Digandeng Nike, Ini 5 Fakta Petinju Cantik Berhijab Asal Jerman
3. Mengidolakan Zinedine Zidane
Mengawali karier di klub bola Brasil, Sao Paulo, pemain bernomor punggung 27 itu mengidolakan pemain legenda Real Madrid, Zinedie Zidane.
4. Berkembang di Tottenham Hotspur
Sebelum berlabuh ke Inggris, suami dari Larissa Saad itu masih memperkuat tim raksasa Paris, Paris Saint Germain. Namun, kehadiran Neymar semakin membuat redup pesonanya yang telah lima tahun mengabdi di sana. Tahun 2018 lalu, Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino memberi kesempatan Moura untuk bergabung. Dan pertandingan malam tadi menjadi saksi bahwa hattrick yang diciptakannya benar-benar membuatnya kembali bersinar.
5. Berpindah agama dari Katolik ke Kristen Protestan
Keluarga Moura beragama Kristen Katolik, sejak meninggalkan Brasil pada 2013 silam, seseorang mengenalkan kepadanya kitab Injil Kristus. Jauh dari rumah, membuka hatinya untuk meyakini agama Kristen Protestan.
Dalam postingan di instagram milikinya, pria asal Brasil itu kerap membagikan kutipan dari Alkitab. Selain itu dirinya juga mengagung-agungkan kebesaran Tuhan atas apa yang dia miliki saat ini.
6. Meyakini bakat yang dimiliki adalah pemberian Tuhan
Moura percaya bakatnya dalam mengolah si kulit bundar adalah pemberian hadiah dari Tuhan.
"Tentu saja, saya percaya bahwa ini adalah pemberian hadiah dan bakat dari Tuhan. Dia memiliki tujuan untuk memenuhi hidup saya, Tuhan memiliki sesuatu untuk saya dalam sepakbola. Dari hal tersebut saya dapat mendorong orang lain dan terinspirasi dengan apa yang saya lakukan," pungkasnya.