chatwithamelia.xyz - Pada pekan lalu, dunia sepak bola dikejutkan dengan kondisi Sergio Aguero yang tiba-tiba mengalami sesak napas saat membela Barcelona. Karenanya, ia dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosa mengalami aritmia jantung.
Aguero harus dilarikan ke rumah sakit setelah sempat kesulitan bernapas saat membela Barcelona dalam lanjutan La Liga Spanyol 2021/22 melawan Alaves, Minggu (31/10/21).
Di laga tersebut, Aguero ditarik keluar pada menit ke-42 setelah kesulitan bernapas. Awalnya, ia terjatuh saat mengalami kontak fisik di kotak penalti Alaves.
Baca Juga: Istri Bos Arema FC Kenang Pertemuan Terakhir dengan Vanessa Angel
Setelah berdiri, ia tampak memegangi dadanya dan mengalami sesak napas. Hal ini membuat tim medis masuk ke lapangan dan meminta ofisial Barcelona untuk menggantinya.
Usai menjalani pemeriksaan secara intens di rumah sakit, Aguero pun didiagnosa mengalami Cardiac Arrhythmia atau aritmia jantung.
Sontak hal laporan ini membuat banyak pecinta sepak bola khawatir mengingat masalah jantung merupakan momok yang paling ditakuti di dunia sepak bola.
Baca Juga: Syok Dengar Kabar Vanessa Angel Meninggal Dunia, WAGs Persela Nangis
Namun, penyerang berusia 33 tahun ini lantas mengabarkan via media sosial Twitter bahwa dirinya dalam keadaan baik-baik saja.
Sedangkan Barcelona mengabarkan bahwa diagnosa tersebut memaksa Aguero harus menepi selama tiga bulan untuk mendapat perawatan medis.
Lantas, apa itu gejala aritmia jantung yang membuat Aguero harus menepi selama tiga bulan?
Baca Juga: Vanessa Angel dan Suami Meninggal Kecelakaan, Bos Arema FC Berduka
Aritmia: Gangguan Terhadap Denyut Jantung
Cardiac Arrhythmia atau Aritmia Jantung biasa diartikan sebagai gangguan yang terjadi pada irama atau detak jantung seseorang.
Menurut Halodoc, aritmia jantung terjadi karena adanya impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tengah bekerja dengan tidak baik.
Baca Juga: Kabar Duka, Vanessa Angel Meninggal Dunia karena Kecelakaan
Jenis gangguan aritmia jantung pun bermacam-macam. Ada yang menyebabkan denyut meningkat atau Takikardia, melambat atau Bradikardia, maupun kombinasi keduanya atau tak beraturan. Atau blok jantung.
Aritmia jantung pun menunjukkan gejala yang bervariasi, seperti dada berdebar, nyeri dada, pingsan,sesak napas, atau pusing. Di beberapa kasus, aritmia jantung terkadang juga tak menunjukkan gejala-gejala apapun.
Adapun penyebab aritmia terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah, penggunaan narkoba, efek samping obat-obatan, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, rokok, diabetes, penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah.
Meski terkesan tak berbahaya bila dibandingkan penyakit jantung lainnya, aritmia bisa menyerang siapa saja. Menurut laporan yang ada, di Indonesia saja terdapat 2 juta kasus aritmia per tahunnya.
Dengan kata lain, aritmia merupakan masalah jantung yang cukup umum di masyarakat akibat pola hidup yang tak sehat.
Menurut laman Alodokter, pengobatan aritmia dapat dilakukan dengan beragam cara, yakni: