chatwithamelia.xyz - Cerita menyentuh hati datang dari mantan pemain Liverpool, Jordon Ibe yang berjuang keras melawan depresi selama bertahun-tahun.
Jordon Ibe, yang digadang-gadang sebagai the Next Raheem Sterling milik Liverpool butuh empat tahun mengatasi depresi. Pengakuannya mengundang atensi publik.
Dia sempat mengalami peningkatan performa di bawah asuhan Juergen Klopp setelah Raheem Sterling dilego ke Manchester City.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Prancis Lolos usai Bantai Kazakhstan 8-0
Sempat digadang-gadang sebagai penerus Raheem Sterling di lini depan Liverpool, karier Jordon Ibe malah semakin mengalami penurunan.
Bergabung Liverpool sejak usia muda, Jordon Ibe sempat membela skuat utama The Reds selama lima tahun meskipun tak selalu jadi starter.
Naik turun performa Ibe membuat Klopp seolah menyerah dan memilih melepas sang pemain untuk pergi dari Anfield.
Baca Juga: Cari Pengganti Steven Gerrard, Rangers Incar Pelatih Keturunan Indonesia
Namun ternyata, Ibe memiliki masalah mental selama berkarier sebagai pesepak bola profesional dan hal ini baru diakuinya di awal tahun 2021.
Lewat sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi, Ibe menjelaskan momen-momen yang membuat dirinya berada di bawah tekanan.
"Saya telah menemukan diri saya di tempat yang gelap karena menderita depresi," tulis Jordon Ibe.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia: Belgia Resmi Lolos, Wales Peluang Pay-off
"Saya menghargai semua cinta dan pesan dari semua orang. Masa-masa sulit secara umum disebabkan karena pandemi ini.
"Saya ingin memperbaiki diri saya sendiri dari situasi ini, saya yakin 100 persen. Tidak hanya untuk keluarga saya, teman dekat, dan anak perempuan saya.
"Akan tetapi ini untuk saya," imbuhnya.
Baca Juga: Jadi Andalan, Ini Deretan Pemain Liverpool yang Capai 300 Laga
Ibe mungkin jadi cemooh dari fan klub yang dibelanya tanpa mengetahui, dia menyembunyikan masalah kesehatan mentalnya selama bertahun-tahun.
Bahkan hal ini dirahasiakan Ibe dari orang-orang terdekat dan keluarganya, Ibe pun bersyukur keputusan yang diambil membuatnya nyawa dan masa depannya terselamatkan.
"Itu menjadi saat tergelap dalam hidup saya. Sejujurnya itu adalah teriakan minta tolong," ucap Ibe setelah sembilan bulan mengaku, dikutip dari Sportbible.
"Saya merasa perlu berbicara, karena jika tidak, saya tidak tahu apa yang bisa terjadi. Ini adalah hal baik yang saya lakukan.
"Saya tidak berusaha membuat orang merasa kasihan kepada saya. Saya merasa sangat penting untuk berbicara secara terbuka, terutama kepada keluarga saya.
"Karena Anda tak tahu apa yang bisa datang dari kesehatan mental. Saya telah mengalami depresi selama empat tahun terakhir," imbuhnya.
Ibe menjadi salah satu pemain Liga Inggris yang berani mengungkapkan keluhan terhadap kesehatan mental yang dialami.
Sebelumnya, Jack Wilshere dan Phil Jones juga sempat mengutarakan hal yang sama, salah satu faktor adalah sikap suporter yang mencemooh mereka lewat media sosial.
Padahal menurut Ibe, hal yang mungkin dianggap sepele oleh sejumlah kalangan dengan mencemooh pemain berdampak sangat fatal terhadap pemain tersebut.
"Anda tidak menyadari dampak yang Anda alami pada kehidupan orang itu dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental mereka," ujar Ibe.
"Itu bukan sesuatu yang pantas dijadikan lelucon," imbuhnya.