chatwithamelia.xyz - Kediaman megah pemilik Chelsea, Roman Abramovich di London dikabarkan sudah dijual seiring tekanan pemerintah Inggris terkait sanksi untuk miliarder Rusia itu.
Seorang anggota parlemen Inggris mengklaim bahwa oligarki Rusia sekaligus pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich tergesa-gesa menjual propertinya.
Langkah itu dilakukan Roman Abramovich yang diduga sebagai langkah antisipasi adanya kemungkinan sanksi keuangan dari Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Juventus Ingin Pulangkan Emil Audero sebelum Masuk Radar Naturalisasi Timnas Indonesia
Menyusul operasi militer Rusia ke Ukraina, Chris Bryant selaku anggota parlemen dari Partai Buruh dan Kepala Komiter Standar Parlemen lontarkan kritik.
Ia menilai pemerintah terlalu lamban dalam memberi sanksi kepada mereka yang terlibat keputusan Vladimir Putin menyusul operasi militer tersebut.
"Saya pikir dia (Abramovich) takut sanksi, itulah sebabnya dia sudah akan menjual rumahnya besok, dan menjual flat lain juga," ucap Roman Abramovich.
Baca Juga: Keuntungan Timnas Indonesia Gabung Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 yang Disebut Grup Berat
"Kecemasan saya adalah bahwa kita terlalu lama membicarakan hal-hal ini." imbuhnya.
Pada hari Senin (28/2/2022) juru bicaranya mengatakan Abramovich diminta membantu perundingan setelah dihubungi oleh pihak Ukraina untuk dukungan dalam mencapai resolusi damai.
Baca Juga: 4 Pemain Terancam Tergusur andai Emil Audero Mulyadi Gabung Timnas Indonesia
Hari berikutnya sejumlah wartawan tiba di luar rumah 15 kamar tidur Abramovich di Kensington Palace Gardens di London barat setelah desas-desus.
Bahwa seorang pembeli potensial dijadwalkan untuk tur makan siang di properti itu, yang dibeli seharga 90 juta poundsterling pada tahun 2009.
Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa tur semacam itu terjadi, sebuah taksi hitam berhenti di luar sekitar tengah hari dan pergi lagi lima menit kemudian tanpa ada yang keluar.
Baca Juga: Prediksi 5 Calon Juara Liga 1 2021/2022, Bali United hingga Persebaya Masuk
Ada banyak aktivitas di rumah itu, dengan seorang pekerja mengatakan dekorator mengecat ulang semua dinding di lantai bawah.
(Kontributor: Eko Isdiyanto)