Bolatimes.com - Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung lancar meski digelar di tengah pandemi Covid-19. Menariknya, Jepang selaku tuan rumah turut menggunakan sejumlah teknologi canggih untuk memeriahkan acara.
Olimpiade Tokyo menggunakan banyak inovasi teknologi canggih yang dipakai untuk membuat pertandingan menjadi makin seru untuk ditonton.
Disadur dari YourSay, Tim OBS (Olympic Broadcasting Services) bisa memanfaatkan teknologi tersebut agar pemirsa dapat merasakan pengalaman pertandingan yang lebih seru dan akurat.
Baca Juga:
Bek Leicester Wesley Fofana Dipastikan Absi hingga 2022 Akibat Patah Kaki
Beberapa teknologi tersebut dipasang di berbagai pertandingan olahraga seperti basket, bola voli, bersepeda hingga renang.
Berikut ini 7 teknologi canggih di Olimpiade Tokyo 2020.
1. Multi-Camera REPLAY systems
Baca Juga:
Formasi PSG Jika Resmi Datangkan Lionel Messi, Bikin Bek Lawan Gemetar
Multi-Camera Replay Systems atau sistem kamera siaran ulang adalah teknologi ini didukung oleh banyak kemera 4K berkecepatan tinggi yang mampu menayangkan pertandingan, dari berbagai sudut.
Bahkan di tempat tertentu, biasanya ditempatkan 60 sampai 80 kamera 4K untuk menghasilkan tayangan yang lebih maksimal.
Selain itu video pertandingan juga dapat diputar ulang.
Baca Juga:
Punya Varane, Manchester United Pinjamkan Pemain Ini ke Aston Villa
Kamera ini juga dapat berputar 360 derajat ketika video diputar, sehingga mirip dengan efek dalam film Matrix.
Teknologi Multi-Camera Replay Systems digunakan dalam olahraga Bola Basket 3×3, Senam, Atletik Lintasan & Lapangan, BMX, Golf , Sepak Bola Wanita, Skateboard, dan Panjat Tebing.
2. Teknologi 2D Image Tracking
Baca Juga:
Dikeremuni Fans, Intip Momen Terakhir Lionel Messi Tinggalkan Camp Nou
Teknologi ini hadir menggantikan peran GPS untuk melacak posisi atlet.
Dengan 2D Image Tracking, pelacakan atlet ditentukan oleh gerakan atlet di pertandingan.
2D Image Tracking didukung oleh kamera yang mengikuti pergerakan atlet selama pertandingan.
Nantinya hasil gambar akan masuk ke dalam sistem komputer, untuk kemudian akan dibuat keterangan mengenai identitas, kecepatan dan jarak atlet di arena.
Tampilan label keterangan tersebut akan muncul di siaran pertandingan, dan akan mengikuti pergerakan atlet.
Teknologi ini hadir di olahraga Marathon, Sepeda, Dayung, Renang dan Triathlon.
3. 3D Athlete Tracking (3DAT)
3DAT adalah teknologi dengan menggunakan 4 kamera pan-tilt yang dipasang di stadion sebagai venue dalam pertandingan olimpiade, yang berfungsi untuk merekam pergerakan atlet.
Hasil dari kamera kemudian akan masuk ke dalam komputer milik OBS, dan dianalisa lewat teknologi kecerdasan buatan.
Kemudian data kecepatan atlet akan ditampilkan dalam siaran pertandingan.
Adapun proses pengumpulan data dan analisa data sangat cepat, sehingga pemirsa bisa segera mendapatkan info mengenai nama atlet dan kecepatannya.
Di Olimpiade Tokyo, 3DAT hadir di cabang olahraga Atletik 100 meter, 200 meter, Relay 4×100 meter dan lain sebagainya.
4. Biometric Data Display
Teknologi ini hanya hadir di cabang olahraga Panahan. Biometric Data Display didukung oleh 4 kamera yang ditempatkan sekitar 12 meter dari posisi atlet.
Kamera akan fokus pada wajah, para atlet yang akan memanah.
Data dari kamera tersebut akan masuk ke dalam sistem untuk dianalisa mengenai detak jantung atlet.
Nantinya hasil analisa tersebut akan disajikan dalam pertandingan sehingga penonton tahu mengenai detak jantung pemanah saat pertandingan.
5. TrueView 360 video
Teknologi ini dibuat oleh Intel yang didukung oleh 35 kamera 4K yang berada di atas Arena. Tujuannya untuk merekam pertandingan dengan teknik video volumetrik.
Hasil video akan masuk ke dalam sistem TrueView 360 video, dan diolah menjadi tayangan ulang 360 derajat, dan angle-angle menarik di dalam pertandingan.
6. Virtual 3D Graphics
Sebagai olahraga baru, panitia pun menghadirkan teknologi Virtual 3D Graphics untuk memberikan pengalaman terbaik saat menonton pertandingan panjat tebing.
Virtual 3D Graphics adalah teknologi yang mampu membuat representasi 3D, dari pegangan dan dinding panjat.
Representasi 3D ini digunakan untuk menganalisis mengenai sudut dan pegangan dinding yang disentuh oleh atlet.
Selanjutnya untuk memperlihatkan data tersebut kepada pemirsa, terdapat teknologi Augmented Reality (AR), untuk memberikan data secara langsung mengenai pegangan, sudut dinding dan rute yang dilalui oleh atlet ketika memanjat. Dengan begitu penonton dapat dengan jelas mendapatkan data performa atlet dengan lebih akurat.
7. Olympic Robot
Olimpiade Tokyo 2020 juga mengumumkan telah menggunakan robot dalam berbagai acara di Olimpiade 2020. Akan ada robot maskot, Miraitowa dan Someity, yang awalnya akan menyambut penonton, tetapi sekarang akan disediakan untuk atlet, karena penonton tidak diperbolehkan. Ada juga robot canggih seperti robot pengambil bola, pelayan para kontingen dan penyelenggara serta robot canggih lainnya.
Ketujuh teknologi di Olimpiade Tokyo 2020, membuktikan bahwa teknologi dapat membuat pertandingan olahraga menjadi semakin seru dan lebih akurat dalam menentukan poin pertandingan. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat untuk menghindari kekeliruan saat pertandingan.
Berita Terkait
-
Prediksi Skor, H2H, Susunan Pemain Laga 16 Besar Piala Asia 2023 antara Bahrain vs Jepang, Siapa yang Menang?
-
Timnas Indonesia vs Australia Jadi Laga Pembuka Babak 16 Besar Piala Asia, Ini Jadwal Lengkapnya!
-
Australia Bukan Jepang, Timnas Indonesia Berpeluang Bisa Beri Kejutan Jika Memperhatikan Hal Ini
-
Indonesia Terpuruk di Piala Asia 2023, Pelatih Jepang Mengaku Lebih Cerdik dan Agresif: Kami Bisa Mengendalikan
-
Usai Timnas Indonesia Dicukur Jepang, Shin Tae-yong: Saya Melatih Tim Terlemah
-
Hajar Timnas Indonesia, Pelatih Jepang Mengaku Senang
-
Dipuji Hajime Moriyasu, Shin Tae-yong Malah Berharap Jepang Kalah dari Korea Selatan
-
Ayase Ueda Prediksi Timnas Indonesia akan Mengerikan di Masa Depan: Indonesia Patut Diperhitungkan
-
Timnas Indonesia Langsung Pulang? Shin Tae-yong Tak Ingin Pemainnya Stres dan Pilih Lakukan Ini
-
Hajime Moriyasu Kagum dengan Timnas Indonesia Sekarang ketimbang Dulu, Shin Tae-yong Bawa Perkembangan Pesat
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Membangun Ekonomi Inklusif: Komitmen Pemuda di Youth Economic Summit 2024
-
Digelar di 3 Kota, Workshop Kolaborasi Suara.com dan UAJY Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Al Farisi Baseball Softball National Championship III Jadi Ajang Pencarian Bakat
-
5 Bintang Olahraga Ini Berencana Pensiun dari Olimpiade
-
Kinerja Keuangan Positif, Arkadia Digital Media Laporkan Kenaikan Pendapatan 40 Persen
-
Fabio Quartararo Tak Ingin Kendorkan Semangat di MotoGP Jerez
-
Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Diggia dan Bezzecchi Mengaku Optimistis
-
Alex Rins Bertekad Mengulang Kesuksesan di MotoGP Amerika 2024
-
Jadwal MotoGP Amerika Serikat 2024: Marc Marquez Bertekad Akhiri Puasa Kemenangan
-
MotoGP Resmi Dibeli Liberty Media dari Dorna Sports