Bolatimes.com - Nasib buruk menimpa seorang Pelatih Atletik, Alberto Salazar yang dirundung masalah hingga menyebabkan dirinya diskors dan dilarang melatih seumur hidup.
Salazar mendapat hukuman skorsing pada 2019 karena pelanggaran doping. Ia diputuskan bersalah dan diskors selama 4 tahun.
Mantan kepala Proyek Nike Oregon itu lantas mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS), namun ditolak.
Baca Juga:
Jesse Lingard Minta Maaf usai MU Kalah, Artis Ini Beri Komentar Menohok
Media BBC dan The Times melaporkan bahwa CAS telah menguatkan hukuman skorsing Salazar menyusul banding itu.
Salazar yang terkenal berkat melatih juara Olimpiade empat kali Inggris Mo Farah, diskors dua tahun lalu sewaktu Kejuaraan Atletik Dunia di Doha.
Skorsing ini diterapkan menyusul penyelidikan Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) yang menyimpulkan Salazar telah memperdagangkan atau berusaha memperdagangkan testosteron.
Baca Juga:
Baru Seminggu, Ronaldo Pindah Rumah karena Ketenangannya Terganggu
Selain itu, dia juga memberi zat yang melebihi batas yang diizinkan kepada atlet dan merusak proses pengawasan doping terhadap atlet.
USADA menyebut penyelidikannya telah menyingkapkan serangkaian besar bukti termasuk "bukti saksi mata, kesaksian, email, dan catatan pasien."
Salazar yang juga melatih bintang lari jarak jauh Belanda asal Ethiopia Sifan Hassan saat menjalani skorsing, dengan tegas membantah melakukan pelanggaran.
Baca Juga:
Bikin Manchester City Menang, Bek RB Leipzig Sering Blunder
Tak hanya doping, ia juga sempat tersandung kasus dugaan pelecehan yang menyebabkannya
dilarang melatih selama seumur hidup.
US Center for SafeSport menemukan bukti adanya pelanggaran seksual dan emosional yang dilakukan Salazar kepada mantan anak asuhannya.
Sebelumnya, sekelompok pelari wanita dari Proyek Oregon yang sudah tidak lagi berkompetisi mengaku dilecehkan secara emosional dan verbal oleh Salazar.
Baca Juga:
Wulan Guritno Pakai Jersey Nomor 14, Body Goals Bikin Salfok
Salazar kemudian membuat pernyataan "tidak berperasaan atau tidak sensitif" tetapi membantah telah melecehkan dan mediskriminasi gender terhadap atlet-atlet asuhannya.
(Antara)
Berita Terkait
-
Profil Fahad Al-Muwallad, Pemain Timnas Arab Saudi yang Dicoret dari Skuat Piala Dunia 2022 karena Doping
-
CEK FAKTA: Benarkah Thailand Didiskualifikasi dari Piala AFF karena Doping?
-
Hukuman Doping Berakhir, Andre Onana Kembali Berlatih bersama Ajax
-
7 Atlet Papan Atas yang Pernah Tersangkut Masalah Doping, Ada Lee Chong Wei
-
Menpora Minta Maaf usai Merah Putih Dilarang Berkibar di Piala Thomas
-
10 Negara Paling Banyak Tersandung Kasus Doping, Indonesia Terbaru
-
Badan Anti-Doping Sanksi Indonesia, Tak Boleh Jadi Tuan Rumah Olahraga
-
Kisah Samir Nasri, Pesepak Bola Kariernya Hancur karena Doping
-
Samir Nasri Ungkap Momen Menyakitkan yang Membuatnya Pensiun
-
Deretan Mantan Lionel Messi, Nomor 3 Kini Jadi Istri
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Membangun Ekonomi Inklusif: Komitmen Pemuda di Youth Economic Summit 2024
-
Digelar di 3 Kota, Workshop Kolaborasi Suara.com dan UAJY Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Al Farisi Baseball Softball National Championship III Jadi Ajang Pencarian Bakat
-
5 Bintang Olahraga Ini Berencana Pensiun dari Olimpiade
-
Kinerja Keuangan Positif, Arkadia Digital Media Laporkan Kenaikan Pendapatan 40 Persen
-
Fabio Quartararo Tak Ingin Kendorkan Semangat di MotoGP Jerez
-
Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Diggia dan Bezzecchi Mengaku Optimistis
-
Alex Rins Bertekad Mengulang Kesuksesan di MotoGP Amerika 2024
-
Jadwal MotoGP Amerika Serikat 2024: Marc Marquez Bertekad Akhiri Puasa Kemenangan
-
MotoGP Resmi Dibeli Liberty Media dari Dorna Sports