chatwithamelia.xyz - Manchester City berhasil mengamankan gelar juara Liga Premier musim 2017/18 pada hari Minggu (15/4/2018) setelah Manchester United menerima kekalahan 1-0 atas West Brom.
Setelah peluit panjang tanda berakhirnya laga berbunyi di Old Trafford, saat itu juga menjadi tanda trofi juara telah jadi milik The Citizens.
Kemenangan City bukan semata-mata karena The Red Devils kalah dari West Brom, hal tersebut merupakan satu dari beberapa kemungkinan yang berpengaruh atas kemenangan The Citizens meraih trofi juara Liga Premier.
Jadi apa yang membuat Manchester City dapat memenangkan gelar juara Liga Premier?
chatwithamelia.xyz berhasil mendapatkan jawabannya yang dilansir dari Fox Sports, setidaknya ada 5 hal yang menentukan kemenangan Manchester City meraih trofi Liga Premier.
1. Kedatangan Kiper Ederson Moraes
Pep Guardiola menghabiskan lebih dari 250 juta poundsterling untuk mendatangkan pemain baru antara akhir musim lalu dan awal musim ini.
Pemain terbaik dari sekian banyak pemain baru adalah kiper Brasil, Ederson Moraes yang bergabung dari Benfica dengan mahar 35 juta poundsterling atau setara dengan Rp690 miliar.
Selain hanya kebobolan 21 gol dalam 31 laga yang dimulai City musim ini, Ederson yang memulai kariernya sebagai bek kiri ini menjelma sebagai pemain yang dapat diandalkan oleh pelatih untuk menjaga gawang City.
Bos Burnley FC, Sean Dyche mengatakan, "Ini seperti memiliki Ronald Koeman di gawang. Dia adalah penjaga paling tenang yang pernah saya lihat dan dia menambahkan rencana permainan mereka secara besar-besaran. Dia adalah senjata besar bagi mereka dalam gaya yang mereka mainkan."
2. Awal yang Baik Ketika Melawan Liverpool
Mengingat perjuangan The Citizens melawan pasukan Jurgen Klopp, mungkin akan sulit untuk mengingat City mengalahkan Liverpool 5-0 pada Agustus kemarin hanya dalam pertandingan ketiga mereka di liga.
Tetapi hasil itu memberikan dampak yang sangat besar untuk City menghadapi tantangan di depannya.
Dalam dua liga pertandingan yang datang setelahnya, pasukan Guardiola tidak pernah kebobolan sebanyak 11 kali. Itu memberikan pesan yang kuat kepada semua tim dalam kompetisi dan mendorong banyak tim untuk mencoba melawan The Citizens.
3. Hadiah Natal
Manchester City mendaptakan kado Natal yang mengejutkan dengan memimpin liga dengan 13 poin, margin terbesar pada tahap itu dalam sejarah.
Pada 2018, City juga mencetak 100 gol di liga, pertama kalinya dalam 25 tahun sebuah klub meraih prestasi itu.
Hadiah untuk penggawa City? Pep Guardiola memberikan libur Natal kepada anak asuhnya.
4. Sukses di Piala Liga
Piala Liga Inggris memang kurang bergengsi di Inggris, tetapi memenangkannya memberikan peran penting dalam kemenangan City. Final Piala Liga melawan Arsenal berlangsung ketika enam hari setelah City tersingkir dari Piala FA oleh Wigan.
Hasil yang mengejutkan itu memberikan gelombang kejutan kepada seluruh negeri. Kemenangan melawan 3-0 melawan Arsenal di Final membungkam para kritikus dan membuktikan bahwa mereka bisa menjodohkan permainan sepakbola dengan raihan peraknya.
5. Mengalahkan Kesulitan
Meskipun memberikan perlawanan yang baik ketika melawan Wigan di Piala FA, City jatuh berkeping-keping di musim 2017/18. Baru-baru ini tim asuhan Pep Guardiola itu mengalami kekalahan tiga beruntun (dua kali ketika melawan Liverpool di Liga Champions dan satu kali melawan Manchester United di Liga Premier).
Menanggapi kekalahah beruntun itu dengan meraih kemenangan 3-1 atas Tottenham Hotsput pada Minggu (15/4/2018) adalah cara yang pas untuk City mengamankan trofi juara.
Performa City yang demikian tersebut dapat dijadikan contoh untuk klub lain, mengingat betapa bagus dan luar biasanya para pemain City menghadapi musim 2017/18.