chatwithamelia.xyz - Cristiano Ronaldo bak sebuah permata yang selalu dielu-elukan sejak kepindahannya ke Serie A Italia. Dengan berbagai prestasi individu dan klub yang pernah diraihnya, pemain berkebangsaan Portugal itu diprediksi akan mudah saja menaklukan kompetisi negeri Pizza.
Anggapan tersebut tidaklah salah. Pasalnya pemain 33 tahun itu telah membuktikan diri sebagai pesepakbola fenomenal di era modern. Berbagai torehan ciamik telah ia torehkan seperti gelar pemain terbaik dunia atau Ballon d'Or sebanyak lima kali, ia menyamai torehan Lionel Messi, bakat pemain terbaik yang pernah ada.
Selain itu, selama berseragam Real Madrid ia telah menciptakan 450 gol dari 438 pertandingan yang telah dimainkan. Belum lagi 131 assist yang ia sumbangkan. Prestasi apik itu membuat Los Blancos meraih dua gelar La Liga, lima trofi Liga Champions, dan gelar-gelar lain.
Baca Juga: Ronaldo, Sosok Tak Terduga di Balik Karir Putra Diego Simeone
Meski bermodalkan prestasi yang mewah, pemain berjuluk CR7 itu disebut tak akan mudah meluluhkan Serie A Italia. Seperti halnya Michel Platini dahulu.
Mantan pelatih Inter Milan, AC Milan, Juventus, dan Lazio, Alberto Azccheroni adalah saksinya waktu itu. Dirinya menilai Ronaldo membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan Serie A, di mana Italia memiliki gaya permainan yang hati-hati dan penuh taktik. Sementara selama ini, Ronaldo bermain di kompetisi yang bermain terbuka dan menuntut kecepatan seperti La Liga dan Liga Primer Inggris.
"Ronaldo? tidaklah pasti bahwa dia akan mencetak begitu banyak gol di Italia. Saya ingat bahkan Platini sangat menderita di musim pertamanya di Italia," ungkap Zaccheroni seperti dikutip dari Il Mattino.
Baca Juga: 5 Potret Rendy Juliansyah, Striker Timnas U-16 yang Mirip Dilan
Michel Platini datang dari Saint-Etienne ke Serie A dengan bergabung Juventus pada musim 1982/1983. Ia tak kalah tajam seperti Ronaldo, semasa bermain di Ligue 1 dirinya menciptakan 98 gol dari 181 laga untuk AS Nancy dan 58 gol dari 104 pertandingan untuk Saint-Etienne.
Namun, ia terseok-seok pada awal musim Serie A. Bahkan dari 20 pertandingan pria yang kini berusia 63 tahun itu hanya mampu menyarangkan empat gol.
Beruntung Giovanni Trapattoni (pelatih Juventus saat itu) melakukan perubahan dan membantu mengangkat kembali performa Platini. Sehingga legenda Prancis ini mampu menciptakan 12 gol dari 10 laga terakhir Serie A. Sementara di ajang lainnya Platini mampu mencetak 12 gol, sehingga ia akhirnya mampu mengoleksi 28 gol dari 51 pertandingan.
Baca Juga: 5 Pemain Top Ini Putuskan Gantung Sepatu Seusai Piala Dunia 2018
Pada musim-musim berikutnya, performa Platini semakin menanjak. Ia yang saat itu berusia 28 berhasil menyabet gelar pemain terbaik Eropa sebanyak tiga kali secara beruntun, yakni pada 1983, 1984, dan 1985. Pada saat itu pula, ia berhasil mempersembahkan gelar Piala Champions (Liga Champions) 1985.
Kini Cristiano Ronaldo datang ke Italia dengan catatan prestasi mentereng dan bisa dikatakan lebih mengkilap dibandingkan Platini. Meski demikian, akankah Ronaldo bisa langsung bersinar seperti ketika di Real Madrid ataukah akan membutuhkan waktu seperti Michel Platini?
Menarik untuk dinantikan bersama.
Baca Juga: Trisula Serang Liverpool Tajam, Ini Cara Guardiola Mengatasinya