chatwithamelia.xyz - Jose Mourinho menjadi pelatih yang fenomenal pada era saat ini. Selain memang kualitasnya yang berhasil membawa tim-tim meraih prestasi, ia juga memiliki sikap keras yang tak sungkan untuk meluapkan emosi.
Sikap tersebut membuat pelatih asal Portugal itu memiliki musuh-musuh dalam dunia sepak bola. Hal tersebut turut diakui oleh Diego Milito yang merupakan mantan anak asuhnya.
''Dia selalu membutuhkan musuh untuk dapat menyerang atau membela skuadnya,'' kata Milito.
Baca Juga: 5 Transfer Termahal La Liga di Bursa Transfer Musim Panas 2018
Lantas siapa saja pelatih yang menjadi musuh besar Jose Mourinho? Melansir dari Fourfourtwo, berikut chatwithamelia.xyz merangkum.
Mourinho dan Wenger bisa dibilang sebagai perseteruan pelatih paling panas dalam sejarah Liga Primer Inggris. Pada dasarnya, kedua orang itu memiliki pemahaman sepak bola yang berbeda. Wenger menekankan gaya bermain dan kinerja, sementara Mou yang terpenting adalah hasil pertandingan.
Baca Juga: Senasib dengan Hamdi, 3 Pemain Ini Gantung Sepatu di Usia Muda
Komentar-komentar pedas pun kerap terucap untuk pelatih asal Prancis tersebut. Ia sempat menyebut eks manajer Arsenal itu dengan sebutan voyeur (tukang intip) pada 2005. Sembilan tahun kemudian, Wenger kembali diejek sebagai tukang gagal.
Antonio Conte mrupakan pengganti Jose Mourinho di Chelsea pada 2016. Pelatih asal Italia itu pun langsung sukses mengembalikan kejayaan The Blues.
Baca Juga: Yaya Toure Hijrah ke Klub London
Namun, perselisihan dimulai ketika ada perayaan berlebihan dari Conte ketika Manchester United dikalahkan Chlesea dengan skor 0-4 di Stamford Bridge pada Oktober 2016. Mou merasa dirinya dipermalukan.
Duo pelatih ini selalu bertengkar semenjak kejadian itu. Mourinho sempat mengejek Conte dengan sebutan badut, sebaliknya Conte mencemooh Mou dengan sebutan pria kecil.
Baca Juga: Bertemu Presiden FIFA,Trump Ganjar Kartu Merah Kepada Media
Mourinho dan Pep Guardiola pernah bekerjasama di Barcelona, yang pertama sebagai asisten manajer Bobby Robson dan yang terakhir sebagai kapten. Pasangan ini secara rutin berbagi ide di tempat latihan dan digambarkan saling berpelukan setelah barcelona kalah 0-1 dari PSG di final Piala Winners 1997.
Namun, situasi berbeda terjadi 13 tahun kemudian. Ketika itu Pep Guardiola menangani Barcelona dan Jose Mourinho di Real Madrid, keduanya terlibat persaingan ketat di La Liga. Bentrok paling dikenang keduanya yakni ketika Guardiola menyebut saingannya sebagi ''kepala f******, bos ******''.
Sekarang, kedua pelatih itu sedang berjuang untuk meraih supremasi di Manchester.