chatwithamelia.xyz - Klub raksasa Serbia, Red Star Belgrade akhirnya memastikan lolos ke babak fase grup Liga Champions musim 2018/2019. Keputusan itu didapat setelah skuat The Stars berhasil menahan imbang Red Bull Salzburg semalam dengan skor 2-2.
Meski hanya bermain imbang, Red Star Belgrade berhak mendapatkan satu tiket di Liga Champions musim 2018/2019 karena agresivitas gol tandang. Pasalnya, keduanya bermain imbang 0-0 ketika bermain di Serbia.
Keberhasilan Red Star Belgrade melangkah ke babak kualifikasi Liga Champions membuat seluruh penonton yang hadir bersuka ria, bahkan hingga ada yang masuk dan menghampiri para pemain di lapangan.
Baca Juga: Raih Predikat Pemain Terbaik Eropa, Modric Kini Sejajar Ronaldo
Ambiance incroyable à la Red Bull Arena !
— RMC Sport Ligue des Champions (@RMCSportLDC) 29 Agustus 2018
Après l'exploit de l'Étoile Rouge de Belgrade de se qualifier pour la phase de groupes en #ChampionsLeague aux dépens de #Salzbourg, 7000 supporters serbes ont envahi la pelouse pour immortaliser ce moment #UCL #FCSCZV pic.twitter.com/CJkugvI7hd
Sesuai undian Liga Champions musim 2018/2019 yang diadakan di Grimaldi Forum, Monako, Kamis (30/8/2018) malam WIB, Red Star Belgrade tergabung di Grup C bersama Paris Saint-Germain (PG), Napoli, dan Liverpool.
Hasil ini menjadi comeback Red Star Belgrade setelah 27 tahun absen di Liga Champions.
Baca Juga: Luka Modric Jadi Pemain Terbaik UEFA, Agen Ronaldo Marah Besar
Red Star Belgrade bukan anak bawang
Kendati namanya cukup asing, Red Star Belgrade bukanlah anak bawang di kompetisi Eropa tersebut. Kala itu Red Star Belgrade berhasil menjadi raja Eropa pada 1991, ketika itu nama turnamen belum Liga Champions, tetapi Piala Champions.
Red Star Belgrade menjadi satu-satunya klub Eropa Timur yang berhasil mengangkap trofi tertinggi antar klub Eropa itu.
Baca Juga: Satu Grup dengan Real Madrid, AS Roma Bersikap Realistis
Sama seperti tim underdog lainnya, Red Star Belgrade tidak diunggulkan pada Liga Champions 1991. Namun, sepak terjang anak asuh Ljupko Petrovic mulai dipandang ketika mampu menyingkirkan Bayern Munchen di babak semifinal dengan agregat 4-3.
Alhasil, wakil Serbia itu memiliki semangat dan kepercayaan diri lebih untuk menghadapi Olympique Marseile di partai final.
Dan benar saja, Sinisa Mihajlovic dan kolega sukses menjadi juara Eropa lewat babak adu penalti, setelah Stevan Stojanovic berhasil menggagalkan tendangan penalti Manuel Amaros.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Sebut Liverpool dan PSG Kandidat Juara
Berikut daftar pemain Red Star Belgrade saat menjadi juara Liga Champions 1991:
Stevan Stojanovic, Ilija Najdoski, Slobodan Marovic, Refik Sabanadzovic, Miodrag Belodedici, Sinisa Mihajlovic, Vladimir Jugovic, Dejan Savicevic (84' Vlada Stosis), Robert Prosinecki, Dragisa Binic, Darko Pancev.
Namun, setelah menjadi juara Liga Champions 1991, Red Star Belgrade selalu kesulitas menembus babak penyisihan. Paling bagus, tim tim yang bermarkas di Rajko Miti Stadium ini hanya melangkah ke babak pra kualifikasi penyisihan putaran ketiga.
Penghasil pemain top Serbia
Red Star Belgrade merupakan klub raksasa di Serbia. Klub yang berdiri pada 1945 itu merupakan kesebelasan trofi yang telah mengoleksi 50 trofi bergengsi, termasuk trofi kompetisi domestik dan Liga Champions.
Selain itu, pemain top Serbia juga terlahir dari klub tersebut. Mantan kapten Manchester United, Nemanja Vidic menjadi salah satu di antaranya.
Red Star Belgrade menjadi klub profesional pertama Vidic. Ia bermain sebanyak 67 pertandingan dan turut menyumbangkan 12 gol.
Pada musim 2004/2005, Vidic diboyong oleh klub Rusia, Spartak Moskow. Setelah dua musim bermain di sana, ia diboyong oleh Manchester United dan menjadi pilar andalan selama sembilan musim di Old Trafford.
Selain itu, Sinisa Mihajlovic salah satu produk kebanggaan Red Star Belgrade. Setelah meraih gelar Eropa, namanya melambung tinggi dan langsung diboyong oleh AS Roma. Pria yang kini berusia 49 tahun itu juga sempat bermain klub Serie A lainnya seperti Sampdoria, Lazio, dan Inter Milan.