chatwithamelia.xyz - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) baru saja merilis tiga nama nominasi Pemain Terbaik FIFA 2018. Dari tiga nama yang masuk nominasi tersebut, tidak ada nama Lionel Messi. Tiga alasan ini bisa menjawab pihak yang mempertanyakan kenapa pemain asal Argentina itu tidak masuk dalam nominasi.
Adapun tiga nama pemain yang masuk nominasi sebagai calon peraih gelar pemain terbaik dunia 2018 yang dirilis FIFA adalah Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah, dan Luka Modric.
Tidak masuknya nama Lionel Messi dalam nominasi Pemain Terbaik FIFA menjadi yang pertama kalinya dalam 12 tahun sejak tahun 2006. Keputusan FIFA ini pun menjadi kontoversial karena tidak sesuai dengan harapan banyak orang.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Cetak 40 Gol Semusim di Serie A Itu Sulit!
Bahkan pendukung dari Argentina mencurahkan ketidakpuasannya terkait keputusan tersebut di sosial media.
Seperti yang diketauhi, selama satu dekade Lionel Messi telah menjadi pemain yang paling konsisten bersama dengan Cristiano Ronaldo. Kedua pemain ini selalu bersaing untuk memperebutkan gelar tersebut selama 10 tahun. Sehingga hasilnya kedua pemain tersebut sama-sama meraihnya sebanyak lima kali.
Keputuan FIFA kali ini yang tidak memasukkan nama Lionel Messi dalam nominasi Pemain Terbaik FIFA 2018 pun menimbulkan pertanyaan.
Baca Juga: Finalis The Best FIFA Men's Coach 2018: Zlatco, Deschamps, Zidane
Penampilan Lionel Messi di musim 2017/18 yang mampu mempersembahkan gelar Copa del Rey dan La Liga untuk Barcelona dinilai belum cukup untuk membuatnya masuk nominasi pada tahun 2018 ini.
Berdasarkan pengamatan Bolatimes, terdapat 3 alasan kenapa Lionel Messi tidak masuk dalam nominasi Pemain Terbaik FIFA 2018:
1. Penampilan buruk di Piala Dunia 2018
Baca Juga: Finalis FIFA The Best Men's Player Award: Modric, Ronaldo & Salah
Penampilan Lionel Messi di Piala Dunia 2018 tidak bisa dikatakan istimewa. Bahkan untuk lolos ke babak 16 besar saja, Argentina harus bersusah payah.
Messi pun baru bisa mencetak gol ketika berhadapan dengan Nigeria di babak penyisihan grup, pemain berusia 31 tahun ini juga hanya bisa mengoleksi satu gol selama empat pertandingan di Piala Dunia 2018. Ketika berhadapan dengan Islandia, Messi juga gagal mengeksekusi penalti.
Setelah bersusah payah lolos ke babak 16 besar, langkah Argentina langsung terhenti ketika berdapan dengan Prancis. Tim besutan Jorge Sampaoli ini disingkirkan Les Blues dengan skor 3-4.
Baca Juga: VIDEO - 10 Nominasi Puskas Award 2018, 4 Gol Tercipta di Rusia
2. Gagal di Liga Champions 2017/18
Liga Champions bisa dikatakan adalah ajang kompeteisi Eropa yang menjadi tiket emas untuk seorang pemain memenangkan gelar pemain terbaik dunia. Dengan performa yang apik, bukan tidak mungkin seorang pemian tersebut dapat memenangkan gelar bergengsi tersebut.
Lionel Messi sendiri pernah merasakan hal tersebut ketika mengantar Barcelona memenangkan Liga Champions pada tahun 2008/2009, 2010/2011 dan 2014/2015, pada tahun yang sama juga, Messi berhasil menyabet gelar Ballon d'Or.
Sementara di musim 2017/18, Lionel Messi kehilangan kesempatan untuk memenangkan Liga Champions. Barcelona tersingkir di babak perempat final ketika berhadapan dengan AS Roma.
3. Gagal tampil baik di saat yang penting
Ciri khas pesepak bola terbaik di dunia adalah kemampuannya dalam meningkatkan kemampuan mereka ketika keadaan yang sulit. Mereka mampu tampil baik dan bisa mengangat kinerja tim.
Sementara Lionel Messi memulai musim dengan kinerja yang tidak efektif ketika berdapan dengan Real Madrid di Piala Super Spanyol pada musim lalu. Selain itu, bukti nyatanya adalah Messi gagal mengangkat timnya di perempat final Liga Champions ketika melawan AS Roma.
Barcelona yang unggul telak di leg pertama pada saat itu justru menelan kekalahan menyakitkan karena berhasil ditumbangkan AS Roma di markasnya pada leg kedua.
Begitu juga pada Piala Dunia 2018, ajang empat tahunan yang menjadi ajang paling bergengsi di dunia itu, Messi gagal menunjukkan penampilan apiknya. Peran Messi pada Piala Dunia Rusia itu tidak terlalu berdampak besar.
Kesempatan Lionel Messi untuk membawa Argentina meraih trofi Piala Dunia 2018 gagal. Ia kembali mengalami kegagalan setelah pada Piala Dunia 2014 mereka hanya finis sebagai runner up.