chatwithamelia.xyz - Kericuhan antar suporter pada pertandingan pekan kedua grup C Liga Champions 2018 antara Paris Saint Germain vs Red Star Belgra di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis, (3/10/2018) berbuntut panjang.
Federasi sepak bola tertinggi Eropa, UEFA akan segera melakukan investigasi terhadap kerusuhan yang melibatkan suporter Paris Saint Germain dan Red Star Belgra tersebut.
UEFA menilai keduanya bersalah. Suporter PSG akan disanksi karena menyalakan flare sementara suporter Red Star Belgra menyanyikan lagu-lagu rasis.
Baca Juga: Ini Kata Pemimpin Redaksi Tabloid BOLA Usai Umumkan Akan Pamit
Selain itu, sebenarnya UEFA telah melarang suporter tim tamu menghadiri pertandingan tersebut. tetapi kenyataan di lapangan lebih dari 1000 tiket terjual kepada suporter Red Star.
Suporter Red Star dilarang hadir karena mereka masih terikat sanksi bermain tanpa penonton pasca insiden suporter masuk lapangan dan penyalaan flare pada laga play-off kualifikasi Liga Champions melawan RB Salzburg pada bulan Agustus lalu.
UEFA juga mendenda PSG 20.000 euro (Rp347 juta) dan memperingatkan pelatih PSG, Thomas Tuchel karena pertandingan dimulai terlambat.
Baca Juga: Rekor Pertemuan Inter vs AC Milan di Derby Della Madonnina
Dugaan Pengaturan Skor
Surat Kabar Prancis, L'Euipe juga melaporkan pada 12 Oktober, seorang pejabat tim Red Star diduga memasang taruhan hampir 5 juta euro untuk klub asal Serbia itu kalah lima gol.
Kasus ini sedang ditelusuri oleh Jaksa Keuangan Nasional Prancis (PNF) setelah mendapatkan laporan dari UEFA. Namun saat dihubungi, kedua klub menyangkal tudingan tersebut.
Baca Juga: Icardi vs Higuain, Duel Argentina di Derby Della Madonnina
Pertandingan antara Paris Saint Germain vs Red Star Belgra memang dimenangkan oleh tim tuan rumah dengan skor 6-1 atau selisih lima gol.
PSG dicetak oleh Neymar (20', 22', 81'), Edinson Cavani (37'), Angel Di Maria (41'), dan Kylian Mbappe (70'). Sementara satu gol Red Star Belgra dicetak oleh winger mereka, Marko Marin pada menit ke-74.