chatwithamelia.xyz - Real Madrid telah resmi memecat Julen Loeptegui dari kursi pelatih pada Selasa (30/10/2018) dini hari WIB usai menelan kekalahan telak di laga El Clasico melawan Barcelona. Posisinya pun kini digantikan sementara oleh Santiago Solari yang merupakan pelatih tim B Real Madrid.
Julen Lopetegui mengakhiri masa kepelatihannya di Real Madrid dengan tragis setelah didatangkan ke Santiago Bernabeu dengan cara dramatis sebelum gelaran Piala Dunia 2018.
Menangani Real Madrid yang ditinggalkan oleh Zinedine Zidane ternyata tak semudah dibayangkan, Lopetegui gagal melanjutkan tongkat estafet kesuksesan Zidane yang mempersembahkan tiga trofi Liga Champions secara beruntun.
Baca Juga: Ini Keinginan Terakhir Suporter Timnas Indonesia Korban Lion Air
Pelatih asal Spanyol itu memperoleh hasil buruk di beberapa laga terakhirnya di La Liga. Dalam 14 laga yang dipimpin oleh Julen Lopetegui di semua kompetisi, Real Madrid memperoleh 6 hasil kekalahan, 6 kemenangan, dan dua hasil imbang.
Terlebih lagi pada laga terakhir Real Madrid dipermalukan oleh Barcelona pada laga El Clasico dengan skor 5-1 yang berlangsung di Camp Nou pada Minggu (28/10/2018).
Setelah resmi dipecat, kini posisi Julen Lopetegui diambil alih sementara oleh Santiago Solari. Ia pun akan menjalani tugas pertamanya memimpin skuat utama Real Madrid pada ajang Copa del Rey Melilla pada Kamis (1/11/2018).
Baca Juga: Andri Syahputra Kirim Doa untuk Korban Lion Air JT 610
Mengenai siapa sosok Santiago Solari, berikut Bolatimes akan sajikan 3 fakta dari pelatih asal Argentina itu seperti yang dihimpun dari AFP.
1. Pernah menjadi rekan setim Zinedine Zidane di Real Madrid
Santiago Herman Solari atau Santiago Solari pernah bermain selama lima musim di Real Madrid dari tahun 2000 hingga 2005. Selama lima tahun itu, Solari juga menjadi rekan satu tim Zinedine Zidane selama empat musim yang saat itu di pada tahun 2001. Di era Galactico, Solari berperan dalam membantu Zidane menciptakan salah satu gol terbaiknya.
Baca Juga: Simpati Guardiola Kepada Lopetegui: Kalau Tak Menang, Ya Pecat!
Ya, gol itu adalah tendangan voli Zidane yang melegenda ketika melawan Bayer Leverkusen di final Liga Champions pada tahun 2002. Secara total, Solari sudah memainkan 167 penampilan dan mencetak 16 gol bersama Real Madrid.
2. Pernah bermain untuk Atletico Madrid
Santiago Solari lahir di Rosario, Argentina, ia mengawali kariernya bersama klub bernama River Plate dan memenangkan Piala Libertadores pada tahun 1996.
Baca Juga: Presenter Olahraga Cantik Ini Mengaku Lion Air JT 610 Bermasalah
Pada tahun 1999, Solari menyeberangi Atlantik untuk bergabung dengan Atletico Madrid. Pemain yang memiliki posisi sebagai gelandang ini kemudian merasakan kekecewaan karena terdegradasi ke divisi kedua sebelum Real Madrid mengaktifkan klausul pembebasannya untuk mengontraknya pada tahun 2000.
3. Pemain terseksi pada tahun 2002
Pada tahun 2002, Solari dinobatkan sebagai ''Pemain Terseksi Tahun Ini'' yang dipilih oleh pelanggan saluran cana; Spanyol. Meski itu diakuinya dicurangi, ia tetap mengucapkan terima kasih atas penghargaan individu tersebut.
''Saya berterima kasih kepada orang-orang yang memilih saya, tapi saya yakin itu dicurangi. Kita akan lihat apakah aku akan ditawari karier lain di industri film ketika aku pensiun nanti,'' terang Solari
4. Memulai karier melatih di Real Madrid
Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain. Solari tetap memilih melanjutkan kariernya di dunia sepak bola sebagai pelatih. Klub pertama yang dilatihnya adalah tim junior Real Madrid sebelum ia mengambil alih Castilla, tim B Los Blancos.
Pada musim 2016, tim B Real Madrid yang dilatih Solari finis di peringkat 11 dan ke-8 di Segunda B di divisi ketiga Liga Spanyol. Itu dilakukan Solari selama dua musim bertugas.