chatwithamelia.xyz - Liverpool boleh saja berada di atas angin jelang menghadapi Manchester United di Anfield, Minggu (16/12/2018) malam besok. Tetapi rekam jejak Jurgen Klopp dan laga kandang menghadapi Setan Merah memberi gambaran betapa Liverpool selalu kesulitan.
Liverpool memang saat ini berstatus pemuncak klasemen sementara Liga Primer Inggris. Mereka punya bekal apik di musim ini yakni tak terkalahkan sepanjang 16 pekan dengan 13 kemenangan dan sisanya imbang.
Mengumpulkan 42 poin, selisih poin yang dimiliki Liverpool saat ini merupakan yang terjauh dalam periode sebelum natal sejak kali terakhir tercantum pada malam natal 1990 dengan rentang 16 poin dengan Manchester United. Sebagai informasi tambahan, saat ini Manchester United baru mengumpulkan 26 poin dari hasil tujuh kemenangan dan lima kali imbang serta empat sisanya berakhir dengan kekalahan.
Baca Juga: Prediksi Liverpool vs MU, Saatnya Hapus Rekor Buruk di Kandang
Dengan fakta tersebut, tak heran jika Liverpool lebih diunggulkan dalam laga akhir pekan nanti.
Namun, tunggu dulu. Berbicara menjamu Manchester United di Anfield, sekiranya tak boleh melupakan rekor buruk yang senantiasa menghantui Liverpool.
Dari delapan laga yang telah dijalani menghadapi Manchester United, Liverpool tercatat hanya meraih tiga kali hasil imbang dan menelan lima kali kekalahan. Kemenangan juga tak pernah diraih oleh The Reds di kompetisi Liga Primer Inggris sejak April 1988 dalam 12 pertandingan yang telah mereka jalani.
Baca Juga: Ini Daftar Tim yang Akan Berlaga di Babak Kualifikasi Piala Eropa
Tak hanya itu, dari rekor pertemuan keduanya di semua kompetisi, Manchester United bisa dibilang lebih digdaya ketimbang Liverpool. Pertemuan akhir pekan nanti akan menjadi yang ke-201, dari total pertemuan itu Manchester United mencatatkan kemenangan 80 kali sementara Liverpool sebanyak 65 kali sisanya 55 kali berakhir imbang.
Adu Kuat Klopp dan Mou
Selain rekor buruk pertemuan tim, hal yang wajib diwaspadai bagi Liverpool terkhusus Jurgen Klopp yakni catatan tatap muka antara dirinya dengan Jose Mourinho.
Baca Juga: Datangkan Penyerang Portugal, Bali United Lepas Tiga Pemain Lokal
Klopp dan Mourinho sudah bersua sebanyak lima kali. Dan, hasilnya kedua juru taktik ini sama kuatnya. Bahkan di tiga laga terakhir, bentrok keduanya berujung imbang. Baik Klopp maupun Mou baru mengantongi satu kemenangan.
Klopp berhasil menang atas Mou ketika pelatih asal Portugal itu mengarsiteki Chelsea di bulan Oktober 2015. Ketika itu Liverpool besutan Klopp menang telak atas Chelsea dengan skor 3-1.
Terkhusus menghadapi laga di Anfield, Mourinho punya catatan yang begitu impresif. Dari riwayatnya, The Special One sudah delapan kali menyambangi markas Liverpool tersebut. Hasilnya, ia sukses memetik empat kemenangan.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Berambisi Menang Terus di Piala Indonesia
Laman resmi Liga Primer Inggris pun sempat menulis jika Mou setidaknya telah memenangkan setengah laga tandang di Anfield.
''Jose Mourinho telah memenangkan 50 persen dari pertandingan tandang Liga Primer Inggris di Anfield, dengan empat kemenangan dari delapan laga. Hasil itu adalah catatan kemenangan terbaik di antara seluruh manajer yang telah mendampingi tim asuhannya dalam lima atau lebih laga di kompetisi Liga Primer Inggris,'' tulisnya.
Walau punya reputasi moncer di Anfield, Klopp sepertinya tak gentar menghadapi Mourinho. Ia bahkan menanggapi santai sejumlah serangan psywar jelang duel yang dilontarkan Mourinho.
''Tidak, itu benar, tapi haruskah? Apakah saya harus dapat trofi?'' kata Klopp menanggapi sindiran Mou soal pentingnya meraih trofi seperti dikutip dari Telegraph.
''Orang-orang mungkin mengingatnya, tapi yang harus saya lakukan adalah memaksimalkan apa yang ditawarkan klub, itulah yang saya yakini.''
''Kalau orang-orang bilang Liga Champions musim lalu tidak sukses karena kami tidak juara, maka saya tidak bisa mengubahnya. Apakah akhirnya sukses? Tidak, tapi perjalanannya luar biasa. Saya sangat menikmatinya,'' lanjutnya.
''Tekanan datang dari luar, orang-orang bilang kalau saya tidak dapat trofi, maka saya harus pergi. Saat Anda menemukan orang yang bisa mengerjakan pekerjaan lebih baik, Anda harus merekrutnya. Selama belum ada, Anda harus percaya 100% kepada orang yang menduduki kursi itu,'' tandas Klopp.