chatwithamelia.xyz - Atalanta akhirnya memastikan diri mendapatkan satu tiket menuju Liga Champions musim depan setelah menang 3-1 atas Sassuolo di Stadio Atleti Azzurri d'Italia, Senin (27/5/2019) dinihari WIB.
Kemenangan itu membuat Atalanta finis di posisi ketiga Serie A Italia 2018/2019. Pasukan Gli Orobici mengantongi 69 poin, jumlah yang sama dengan Inter Milan, tetapi unggul dalam produktivitas gol.
Performa Atalanta pada musim ini di luar dugaan. Ini merupakan pencapaian terbaik klub asal Bergomu itu selama lebih dari seabad berdiri.
Baca Juga: Eks Pelatih Kiper Era Luis Milla Kembali ke Timnas Indonesia?
Namun, Atalanta diprediksi bakal sulit bersaing di Liga Champions musim depan. Terlebih mereka berada dalam pot 4 pengundian, di mana Atalanta bakal bersua tim-tim yang berpengalaman di Eropa.
Meski demikian, Gian Piero Gasperini selaku pelatih Atalanta tidak ingin menyerah sebelum berjuang. Ia justru percaya diri bahwa Duvan Zapata cs bisa berbicara banyak.
"Kami tidak pernah bermimpi sebelumnya untuk bisa Lolos ke Liga Champions. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan kami harus bisa menjalaninya dengan tanggung jawab serta rasa kebanggaan. Menurut saya pribadi, Atalanta bisa bicara banyak di Liga Champions musim depan," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia.
Baca Juga: Lakukan Epic Come Back Kalahkan Persija, Pelatih PSIS Beberkan Rahasianya
"Ini adalah hasil apik untuk klub, untuk Bergamo. Bermain di Liga Champions itu fantastis. Sebuah penghargaan untuk kota ini. Kami membuktikan juga bisa bertahan. Karena dalam beberapa tahun terakhir kami selalu ditemani ribuan fans dengan kegembiraan, antusiasme, dan kekuatan," lanjutnya.
"Jangan berterima kasih kepada saya, berterima kasihlah kepada para pemain. Kami latihan sejak 4 Juli, bermain pertama kali di Liga Europa pada 26 Juli dan tak pernah berhenti. Hanya sepekan saat natal. Respons yang diperlihatkan sangat luar biasa. Saya tak akan pernah bisa membalas kebaikan mereka," tutup pelatih 61 tahun itu.
Berjuang di Liga Champions akan menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Gian Piero Gasperini. Sebab, ia baru sekali mendampingi tim di kompetisi tersebut, yakni pada musim 2011/2012 bersama Inter Milan di babak 16 besar. Itu pun meraih kekalahan.
Baca Juga: Disinggung Soal Masa Depan di Inter, Spalletti Sebut-sebut Nama Conte