chatwithamelia.xyz - Kabar tak sedap tengah menyerang FK Senica, klub Slovakia ini disebut sedang menunggak para gaji pemain termasuk salah satunya terhadap Egy Maulana Vikri.
Egy Maulana Vikri sejatinya tengah bersinar dengan FK Senica pada musim ini, khususnya dalam beberapa pertandingan terakhir.
Namun, bukan masalah teknis yang harus dihadapi FK Senica melainkan masalah manajemen keuangan tim yang disebut tengah amburadul dan Egy Maulana Vikri terkena dampaknya.
Baca Juga: Ogah Hasil Imbang, Mauricio Pochettino Minta PSG Taklukkan Klub Belgia
Fakta mencengangkan pun terugkap, setelah media setempat Sports SK melaporkan jika FK Senica tengah menunggak utang gaji pemain.
Egy Maulana Vikri menjadi salah satunya, wonderkid Indonesia ini disebut belum dibayarkan haknya selama empat bulan terakhir.
Menariknya lagi, Sports SK menyebut Egy sebagai bintang medial sosial asal Indonesia saat menyebutkan para pemain yang belum dibayarkan gajinya.
Baca Juga: Marcus Gideon Perlihatkan Koleksi Medali, Komentar Istri Jadi Perhatian
Laporan tersebut berdasarkan informasi dari seorang sumber di lingkungan klub FK Senica, dan sudah terkonfirmasi.
"Sumber dari lingkungan klub dan sudah dikonfirmasi, tim asal Zahorie itu berutang uang kepada sebagian besar staf dalam tiga bulan terakhir," tulis Sport SK.
"Tak terkecuali kepada bintang sosial media asal Indonesia, Egy Maulana Vikri," tulis mereka melanjutkan.
Baca Juga: Keisuke Honda 'Follow' Instagram Ryuji Utomo Jelang Indonesia vs Kamboja
Kondisi ini sudah dilaporkan oleh para pemain ke Asosiasi Pesepak Bola Ceko (CAFH), sementara klub nantinya akan disurati perihal pemanggilan penyelesaian sengketa.
Namun pengelola Liga Slovakia mengaku belum menerima informasi terkait kasus ini, mereka menekankan seharusnya perihal gaji harus tunduk pada kesepakatan kontrak yang berlaku.
"Kami belum menerima informasi ini, pesepak bola profesional tidak seperti olahraga lain," bunyi keterangan resmi Badan Pengelola Liga Slowakia.
Baca Juga: Kalah dari Singapura, Pelatih Myanmar Singgung Uji Coba Lawan Indonesia
"Mereka telah menerima jaminan perlindungan kontrak secara langsung dalam peraturan asosiasi nasional,"
"Sebagian besar dari mereka meruoakan karyawan klub sepak bola. Meskipun situasi perekrutan dari sudut pandang negara tidak jelas," pungkas.