chatwithamelia.xyz - Timnas Swiss menorehkan catatan luar biasa pasca menyingkirkan Prancis dari ajang Euro 2020. Adapun Granit Xhaka dkk mampu mendepak Les Bleus berkat kemenangan lewat drama adu penalti.
Swiss menambah panjang daftar tim kuda hitam yang melangkah ke babak perempat final usai menumbangkan kandidat juara, Prancis, di babak 16 besar Euro 2020.
Sejatinya, Swiss diyakini akan tumbang. Apalagi, Prancis telah unggul 3-1 hingga waktu normal pertandingan tersisa 15 menit lagi.
Baca Juga: Abaikan Jejak Kelam, Inggris Sesumbar Tumbangkan Jerman
Adapun, tiga gol Prancis masing-masing dicetak oleh Karim Benzema (2 gol) dan Paul Pogba. Sedangkan Swiss sebelumnya mampu unggul cepat lewat Haris Seferovic di menit ke-15.
Membutuhkan dua hingga tiga gol di 15 menit waktu tersisa membuat Swiss tampil All-Out. Hasilnya pun baru didapatkan di menit ke-81 ketika Haris Seferovic mencetak gol keduanya di laga ini.
Drama terjadi saat laga memasuki akhir waktu normal. Mario Gavranovic membuat Swiss menyamakan kedudukan menjadi 3-3 tepat di menit ke-90 dan membuat Prancis harus rela keunggulan dua golnya mampu disamakan lawan.
Baca Juga: Simak Fakta-fakta Menarik usai Prancis Tersingkir dari Euro 2020
Di babak tambahan waktu, Prancis dan Swiss sama-sama bermain ngotot. Namun, tetap saja tak ada gol yang tercipta sehingga laga dilanjutkan ke babak adu penalti.
Lima eksekutor Swiss yakni Gavranovic, Fabian Schar, Manuel Akanji, Ruben Vargas, dan Admir Mehmedi berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik. Sedangkan 4 dari 5 eksekutor Prancis yakni Pogba, Olivier Giroud, Marcus Thuram, Presnel Kimpembe berhasil menjalani tugasnya.
Sayangnya, Kylian Mbappe sebagai eksekutor terakhir gagal mencetak golnya. Alhasil, Prancis harus menerima pulang lebih cepat dari ajang Euro 2020.
Baca Juga: Legenda Timnas Prancis Bongkar Biang Kerok Kekalahan Les Bleus
Sedangkan Swiss kembali melanjutkan perjalanannya di babak perempatfinal Euro 2020.
Terdapat beberapa fakta menarik dari Comeback luar biasa Swiss saat menghadapi Prancis di babak 16 besar Euro 2020. Berikut fakta-fakta tersebut.
1. Ulangi Pencapaian 67 Tahun Silam Kemenangan Swiss atas Prancis di babak 16 besar Euro 2020 membuat tim berjuluk La Nati ini mengulangi pencapaian 67 tahun silam atau pada tahun 1954 lalu. Ya, kemenangan atas Prancis ini membuat Swiss melenggang ke perempat final turnamen mayor (Euro dan Piala Dunia) untuk kali pertama sejak Piala Dunia 1954. Saat Piala Dunia 1954, Swiss melangkah ke perempat final usai mengalahkan Italia dengan skor 4-1. Sayangnya, di babak 8 besar tersebut, La Nati tumbang dengan skor 7-5 dari Austria.
Baca Juga: Blak-blakan, WAGs Belgia Mengaku Suka Berhubungan Intim di Tempat Tak Biasa
2. Seproduktif Skuad Swiss di Piala Dunia 1954 Tak hanya menyamai prestasi kala menembus babak perempat final, Swiss arahan Vladimir Petkovic saat ini juga mengikuti produktivitas pendahulunya di 1954. 3 gol yang dicetak ke gawang Prancis di babak 16 besar Euro 2020 membuat Swiss untuk pertama kalinya mencetak 3 gol atau lebih di turnamen mayor sejak 1954 silam. Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada Piala Dunia 1954, Swiss mencetak 3 gol atau lebih sebanyak dua kali yakni saat melawan Italia di ronde pertama dengan skor 4-1 dan kalah dari Austria di babak perempat final dengan skor 5-7.
3. Haris Seferovic Ikuti Jejak Hakan Yakin Pahlawan Swiss di babak 16 besar Euro 2020 melawan Prancis, Haris Seferovic, mengikuti jejak Hakan Yakin di Euro 2008 silam. Berkat golnya ke gawang Prancis, Seferovic menjadi pemain pertama sejak Hakan Yakin pada 2008 silam yang mencetak gol di 2 laga beruntun di ajang Euro. Bedanya, Seferovic mencetak golnya yang membawa Swiss ke babak 16 besar dan perempat final. Sedangkan Hakan Yakin mencetaknya di babak grup saja.
4. Steven Zuber Sang Kreator Peran penyerang dalam keberhasilan Swiss melaju ke perempat final takkan menjadi pembicaraan tanpa adanya sosok Steven Zuber. Gelandang berusia 29 tahun ini telah memberi total 4 assist dari 4 laga yang dijalani Swiss di Euro 2020. Torehan ini membuatnya menjadi pencetak assist terbanyak sejauh ini. Hebatnya lagi, catatan 4 assist Zuber tersebut menjadi yang terbanyak dalam satu gelaran Euro sejak Opta mencatat atau merekam data yang ada (sejak Euro 1980).