chatwithamelia.xyz - Pebalap Marco Bezzecchi berhasil menumbuhkan kepercayaan dirinya menjelang babak kualifikasi, balapan Sprint, dan balapan utama MotoGP Portugal, yang berlangsung di Sirkuit Algarve Portimao, akhir pekan ini.
Menyusul keberhasilan Bezzecchi yang mengamankan tempat ke Q2 pada babak kualifikasi mendatang usai finis di posisi keenam di sesi practice, dengan catatan waktu lap terbaik 1 menit 38,409 detik di menit-menit terakhir balapan.
Bezzecchi hanya terpaut tiga persepuluh dari pemimpin balapan, yakni Enea Bastianini (Ducati Lenovo).
Baca Juga: Timnas Indonesia dalam Bahaya, Lawan Vietnam harus Kehilangan 5 Pilar Penting
Bagi pebalap asal tim Pertamina Enduro VR46 tersebut, ini merupakan momen kebangkitannya usai mencatatkan hasil yang kurang maksimal di MotoGP Qatar dua pekan lalu.
Di mana rider asal Italia tersebut hanya mampu finis di posisi ke-14 pada balapan utama yang digelar di Sirkuit Internasional Lusail.
Bezzecchi mengaku masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motor Desmosedici GP23.
Baca Juga: 4 Alasan Man United Harus Singkirkan Erik ten Hag
Tetapi, berbekal performa luar biasanya di tahun 2023, di mana dia berhasil menduduki posisi ketiga, tidak heran jika Bezzecchi perlahan mulai menemukan kekuatannya lagi, dan segera bangkit dari keterpurukan.
"Saya mulai melihat hasil dari perubahan gaya berkendara saya, dan saya menjadi lebih percaya diri berkat pengaturan baru," kata Bezzecchi, dikutip dari keterangan resmi tim, Sabtu (23/3/2024).
"Saya belum (sepenuhnya dalam kondisi) sempurna, tapi sekarang motor lebih mudah diatur, terutama saat memasuki tikungan. Mari tetap fokus, pertarungan sesungguhnya akan terjadi pada Sabtu!," tambahnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gelandang Persib Marc Klok Tinggalkan Timnas Indonesia
Sementara itu, rekan setimnya Fabio Di Giannantonio finis di posisi 12 pada sesi practice setelah terlampau setengah detik dari pemimpin balapan. Dengan ini, Diggia akan turun ke trek untuk Q1.
"Ini bukan awal yang saya harapkan. Saat memasuki tikungan, salah satu poin terkuat saya dalam berkendara, saya benar-benar kesulitan. Saya tidak punya pegangan di bagian belakang, motornya sepertinya tidak mengikuti (kontrol) saya, dan banyak tergelincir," katanya.
Meski begitu, Diggia mengatakan, tak ingin lengah dan segera menganalisis masalah, dan menyelesaikannya demi bisa tampil maksimal di babak kualifikasi nanti.
"Saya tidak tahu persis apa masalahnya, kami perlu menganalisis data, dan menemukan kompromi yang baik untuk balapan mendatang," kata Diggia.
Sebelumnya di MotoGP Qatar, Diggia berhasil mencatatkan hasil yang cukup baik dengan finis di urutan ketujuh pada balapan utama.
Dengan adaptasi yang cepat di atas motor Desmosedici GP23, dan gaya berkendaranya yang unik, besar harapan bagi Diggia untuk kembali bangkit bersama tim barunya. (*)