chatwithamelia.xyz - Masih ingatkah kamu dengan film drama action berlatar kisah epik tentang Kekaisaran Romawi berjudul Centurion? Sedikit cerita, film ini bertutur mengenai sepasukan tentara Romawi yang akan menyerang sekelompok suku di ujung Utara kawasan Britania yang enggan tunduk pada kekaisaran, suku tersebut bernama suku Picts.
Sayang, upaya untuk menundukkan suku yang dikenal primitif itu gagal total. Pasukan Romawi masuk jebakan. Strategi mereka untuk mengalahkan suku Picts berantakan. Justru merekalah yang dibuat kalang kabut oleh lawan.
Film produksi tahun 2010 silam ini barangkali cukup tepat untuk sedikit menggambarkan nasib skuat AS Roma pekan lalu di semifinal Liga Champions yang dibombardir 5 gol. Skuat Eusibio Di Francesco yang dibuat tak berdaya di kandang Liverpool hanya mampu membalas 2 gol di paruh akhir babak kedua.
Juru taktik Serigala Roma tersebut mengungkapkan, para pemainnya terjebak strategi permainan The Reds. Permainan yang cepat dan taktis jadi kendala Daniele De Rossi dkk di semua lini.
"Saya kira bukan masalah di pertahanan saja, tetapi semua lini. Kami sering kehilangan bola dan kalah duel. Padahal sebenarnya serangan lawan sudah terbaca. Tetapi pemain kami kalah cepat dari lawan. Saat serangan datang para pemain kami tak lekas kembali ke posnya masing-masing," ungkap Di Francesco dikutip dari Football Italia beberapa waktu lalu.
Menghadapi leg kedua di kandang, AS Roma kini memanggul beban yang tak ringan. Situasi yang sama terjadi seperti saat menghadapi Barcelona kala perempat final Liga Champions bulan lalu.
Meski kemudian bisa membalikkan keadaan di Stadion Olimpico, tetapi menghadapi Liverpool bisa jadi kasus yang berbeda. Klopp hadir dengan gaya permainan yang efektif dan trengginas.
Di Francesco pun mengakui itu. Bahkan ia menyebut, anak asuhnya kalah kelas saat bertandang ke Anfield pekan lalu.
Melihat itu, Di Francesco tak bisa hanya mengandalkan keajaiban semata tetapi juga butuh semangat juang untuk memenangkan pertarungan.
"Kami telah melakukan hal yang luar biasa di Liga Champions musim ini. Saya datang ke sini menyampaikan pesan bahwa kami telah melakukan perjalanan hebat untuk sampai seperti sekarang dan kami takkan berhenti sekarang. Meski situasi berbeda, tetapi kami yakin bisa mengubah sesuatu di Olimpico," katanya, dikutip dari Rai.
@officialasroma/Instagram
Optimisme itupun mendapat dukungan dari petinggi Stoke City, Paul Lambert. Ia berpendapat, AS Roma bisa menjelma jadi serigala yang mematikan di kandangnya sendiri. Ia melihat skuat Giallorossi punya peluang untuk menyarangkan tiga gol ke gawang Liverpool.
"Lima gol di semifinal dengan cara yang dimainkan oleh Liverpool sungguh luar biasa, tetapi Roma punya harapan untuk membalikkan keadaan. Saya harus akui tim sekelas Roma berada di semifinal adalah hal yang menakjubkan," katanya.
Walau begitu, AS Roma tampaknya akan kehilangan salah satu pencetak gol mereka ke gawang Liverpool di leg pertama lalu. Dikabarkan dari BBC, Diego Perotti mengalami cidera engkel, begitu juga dengan Kevin Strootman yang masih diragukan penampilannya Kamis dini hari nanti.