chatwithamelia.xyz - Sebanyak 130.000 merchandise palsu Piala Dunia disita oleh Bea Cukai Guangzhou di Cina. Barang-barang tersebut dinilai melanggar hak kekayaan intelektual.
Beberapa barang palsu tersebut berupa bola berlogo Piala Dunia FIFA, kaos bermerk Adidas atau Nike yang jumlahnya mencapai 4.370 dalam pengiriman menuju di Afrika Timur, Tanzania pada April lalu.
Baca Juga: Salut, Fan Senegal Punguti Sampah Usai Saksikan Pertandingan
"Kami menemukan banyak produk palsu, termasuk kaos dan baju berlogo FIFA," kata Bea Cukai Guangzhou, dikutip chatwithamelia.xyz dari Straitstimes, Rabu (20/6/2018).
Sementara itu, Bea Cukai Huangpu di Ghuangzou menemukan 4.500 kaos olahraga dari perusahaan di Nanchang, Provinsi Jiangxi yang akan dikirim ke Malaysia. Barang-barang palsu itu dibungkus plastik dan disembunyikan di kontainer.
Sebanyak 30.000 kaos tanpa label juga terciduk di Cina. Kaus itu ada logo FIFA World Cup Rusia dengan label Adidas.
Baca Juga: Potret Kebahagiaan Fan Jepang saat Berhasil Kalahkan Kolombia
"Semua kaos itu berkualitas buruk, dengan kemasan lusuh dan label yang dicetak buruk," kata pejabat Bea Cukai.
Menurut Sub-administrasi Guangdong Bea Cukai China, banyak produk yang berhubungan dengan olahraga cenderung muncul sebelum acara seperti Olimpiade, Piala Dunia FIFA dan Kejuaraan Eropa UEFA.
Baca Juga: David Beckham Nobar Jepang Vs Kolombia di Tokyo
Untuk melindungi hak kekayaan intelektual FIFA World Cup Rusia, Administrasi Umum Bea Cukai China melancarkan razia antara Maret dan Juni terhadap barang-barang palsu.
Di Guangdong, petugas Bea Cukai telah bekerja dengan rekan-rekan mereka di Hong Kong dan Makau. Produsen harus meminta dokumen otorisasi properti intelektual saat menerima pesanan, menurut petugas Bea Cukai.
Sementara itu, Bea Cukai Shanghai juga menyita lebih dari 130.000 keping produk FIFA World Cup Rusia palsu, termasuk 2.470 bola yang diekspor oleh sebuah perusahaan di Nanjing, provinsi Jiangsu, ke Kolombia di pelabuhan Yangshan.
Baca Juga: Fernando Santos Bantah Andalkan Ronaldo Saat Lawan Maroko Nanti
chatwithamelia.xyz/Irwan Febri Rialdi