chatwithamelia.xyz - Baru-baru ini, dunia sepak bola Indonesia kembali digoyang. Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi diganjar sebuah petisi yang memintanya untuk melepaskan jabatan sebagai pucuk pimpinan federasi sepak bola Indonesia.
Pemrakarsa petisi berargumen bahwa Edy lebih baik fokus sebagai pemimpin Sumatera Utara setelah beberapa waktu lalu menang di Pilkada setempat. Menurut si pemrakarsa, Edy kemungkinan tidak akan fokus menjalankan program kerjanya di PSSI jika sudah menjabat sebagai gubernur.
Ya, sepak bola baik di Indonesia maupun di luar negeri memang tak bisa serta merta lepas dari politik. Selain para pejabat federasi sepak bola yang terjun ke dunia politik, tak sedikit lho para pemain atau mantan pemain sepak bola yang ikut-ikutan terjun ke dunia politik.
Baca Juga: Klasemen Sementara Liga 1 2018, Persib Bisa Rebut Posisi Puncak
Ada yang sukses bergelut di politik, tetapi tak sedikit pula yang kandas lantaran aksinya kurang selihai di lapangan hijau.
Berikut 5 pemain sepak bola yang akhirnya terjun ke dunia politik.
Kakha Kaladze
Baca Juga: Terungkap, Cara Pep Guardiola Memotivasi Pemain Manchester City
Mantan bek AC Milan ini merupakan salah satu pemain yang sukses berkiprah di dunia politik. Setelah pensiun pada tahun 2012, Kaladze bergabung dengan Partai Oposisi pemerintah Georgia yang didirikan oleh Bidzina Ivanishvili.
Dirinya pun ditunjuk sebagai Menteri Energi Georgia pada kabinet Bidzina Ivanishvili pada Oktober 2012 lalu. Kini Kaladze menjadi Wali Kota Tbilisi, Georgia.
Andriy Shevchenko
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Ini Tak Pernah Rasakan Piala Dunia
Bomber yang satu ini merupakan salah satu penyerang berbahaya di eranya. Mantan pemain AC Milan dan Chelsea ini bahkan didapuk sebagai pencetak gol terbanyak ketiga setelah Fillipo Inzaghi dan Raul dalam kompetisi klub sepak bola Eropa dengan mengoleksi 67 gol.
Setelah menyatakan gantung sepatu pada Euro 2012, mantan penggawa Dynamo Kyiv ini banting stir menjadi politisi.
Memang, selama berkarier sebagai pemain sepakbola, Andriy Shevchenko telah menunjukkan minatnya dalam dunia politik dengan mendukung Partai Sosial Demokrat Ukraina. Namun dirinya baru benar-benar terjun pada tahun 2012. Ia bergabung dengan 'Ukraine - Forward!'.
Baca Juga: Setelah Casillas, Kini Salah Beri Dukungan Kepada Loris Karius
Namun pada pemilihan anggota parlemen saat itu, Sheva hanya mengemas 1,58 persen suara dan gagal menjadi wakil 'Ukraine - Forward' di parlemen.
Pele
Pemain ajaib asal Brasil ini hingga saat ini masih menjadi pemegang rekor sebagai pencetak gol termuda di final Piala Dunia.
Meski memiliki segudang prestasi di ranah sepak bola, Pele tampaknya lebih tergoda untuk beradu gocek di lapangan politik.
Pada tahun 1995, sang legenda Brasil ini ditunjuk oleh Presiden negaranya untuk menjadi Menteri Luar Biasa Olahraga. Fernando Henrique Cardoso yang saat itu menjabat sebagai Presiden melihat Pele sebagai sosok yang tepat untuk menghidupkan kembali olahraga Brasil.
Ia memegang jabatan tersebut hingga tahun 2001. Pele meninggalkan dunia politik dengan catatan merah karena diduga terlibat dalam sebuah skandal korupsi.
Marc Wilmots
Mantan pemain yang kemudian juga menjadi pelatih timnas Belgia ini mengakhiri karier sebagai pemain sepakbola pada 2003. Dirinya kemudian langsung terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota partai liberal negaranya, Gerakan Reformis (Mouvement Réformateur). Fokus utamanya adalah mengembangkan aspek olahraga di Belgia.
Namun sayang ia mendapat banyak protes dari penduduk Belgia. Ia pun mengundurkan diri dari dunia politik pada 2005 dan menekuni profesi sebagai pelatih setelahnya.
Budi Sudarsono
Mantan penyerang Timnas Indonesia yang berjuluk Phyton ini di tahun ini ternyata memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Pemain yang akrab disapa Awiek ini maju ke Pemilu Legislatif 2019 untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Kediri, bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Di lapangan hijau, nama Budi Sudarsono dikenal sebagai penyerang yang lihai berkelit dari penjagaan bek lawan. Oleh karena itulah ia mendapat sebutan Si Ular Phyton.
Sepanjang karirnya ia tercatat telah bermain untuk sejumlah klub besar di antaranya Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persik Kediri, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC. Sementara itu untuk tim luar negeri, Budi Sudarsono pernah membela PDRM Fa di Liga Malaysia pada 2007.
Prestasi terbaik Budi Sudarsono sebagai pemain adalah membawa Persija Jakarta juara Liga Indonesia tahun 2001, kemudian menjuarai Copa Indonesia bersama Sririjaya FC di musim 2008/2009. Kemudian di tim nasional, pria kelahiran Kediri 38 tahun silam ini mencatatkan 46 penampilan dan 16 gol. Salah satu golnya yang masih lekat di kepala yakni ketika menjebol gawang Bahrain di laga pembuka Grup D Piala Asia 2007 silam. Sumbangan satu golnya berhasil membawa Timnas Indonesia saat itu menang 2-1 atas Bahrain.
Dari pemain, Budi Sudarsono pun merambah ke dunia kepelatihan. Ia pernah menjabat sebagai asisten pelatih Kalteng. Selain itu ia pernah menjadi direktur teknik tim asal Pemalang, Kuta FC.