chatwithamelia.xyz - Ditunjuk sebagai suksesor Guardiola di musim 2016/17, Carlo Ancelotti dinilai gagal memenuhi ekspektasi raksasa Bundesliga itu. Alhasil, ketika musim 2017/18 baru bergulir, tepatnya pada September 2017, Bayern Munich memutuskan untuk mendepak pelatih yang pernah memenangkan tiga trofi Liga Champions itu.
Namun, ada kisah menarik di balik pemecatan Ancelotti tersebut. Seperti diungkapkan legenda hidup Timnas Jerman dan juga Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge.
Rummenigge yang saat ini menjabat CEO Bayern Munich mengaku tak kuat menahan tangis ketika dirinya terpaksa memecat Ancelotti.
Sebagai seorang profesional, Rummenigge menangis bukan karena tidak tega memecat Ancelotti yang merupakan teman baiknya. Akan tetapi, air mata Rummenigge meleleh karena sikap dan jiwa besar yang ditunjukkan Don Carletto ketika dipecat.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs China Sama Kuat di Babak Pertama
"Ancelotti adalah pelatih hebat. Sayangnya, setelah satu setengah musim pencapaian Bayern tidak sesuai ekspektasi. Ancelotti gagal memberi hasil yang kami inginkan di awal musim kedua," kata Rummenigge.
"Ancelotti adalah orang baik, teman baik saya. Dia sangat tenang. Saya sudah bekerja dengan banyak manajer dengan kemampuan berbeda-beda. Tapi hanya Ancelotti yang selalu bersikap tenang, bahkan dalam kondisi sulit," sambungnya.
"Saya ingat ketika saya terpaksa memecatnya. Saat itu saya sudah ingin menitikan air mata. Ancelotti mengerti situasinya, kemudian dia memeluk saya dan berkata: 'Tidak apa-apa. Kamu bukan atasan saya lagi, tapi kita tetap berteman'."
Baca Juga: Ini Link Siaran Langsung Persebaya Surabaya vs Borneo FC
"Mendengar itu saya langsung menangis. Saat itu saya tidak menyangka kata-kata seperti itu akan terlondar dari Ancelotti. Dia tidak marah. Dia orang yang sangat baik."
Selama menukangi Bayern Munich, Ancelotti berhasil mempersembahkan satu trofi Bundesliga, dan dua Piala Super Jerman.
Kini Ancelotti menjabat sebagai pelatih Napoli. Pada 23 Mei 2018 Don Carletto meneken kontrak berdurasi tiga musim, menggantikan Maurizio Sarri.
Baca Juga: Perdana Pimpin Latihan AC Milan, Pioli Sudah Jadi 'Korban Keganasan' Pemain