chatwithamelia.xyz - Hakan Sukur sempat menjadi pemain yang dipuja di Turki. Namun mantan pemain Galatsaray dan Inter Milan ini sekarang menjadi sopir taksi online di Amerika Serikat setelah melawan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Pria berusia 48 tahun itu pernah bersinar saat menjadi pemain Parma dan Inter Milan. Ia bermain reguler di Serie A dari 2000 hingga 2002, mencetak sembilan gol dalam 44 penampilan Serie A.
Hakan Sukur juga dipuja di Turki setelah membawa timnas Turki ke semifinal Piala Dunia 2002. Setelah berpetualang di klub-klub luar Turki, dia kembali ke Galatasaray pada 2003.
Baca Juga: Segini Biaya yang Dikeluarkan Persija Buat Beli Pemain Timnas dan Eks Juve
Akhirnya, Hakan Sukur memutuskan pensiun pada 2008 di usia 37 tahun. Setelah pensiun, dia aktif di dunia politik praktis dan sempat terpilih sebagai wakil rakyat di Parlemen Turki.
Namun, nasibnya berubah drastis pada 2011 sejak Recep Tayyip Erdogan berkuasa. Saat itu Hakan Sukur berposisi sebagai politikus yang berada di pihak oposisi dari pemerintah.
Pada 2016, perintah penangkapan terhadap Sukur muncul dengan tuduhan menghina Erdogan di Twitter. Ia akhirnya menjadi pengungsi di AS pada 2017 setelah menjadi salah satu pengkritik Erdogan.
Baca Juga: Tambah Kekuatan Tim, Bhayangkara FC Rekrut Pemain Korsel dan Pantai Gading
Hakan Sukur pun mengklaim asetnya di Turki dibekukan Erdogan. Kini mantan kapten timnas Turki itu kini hanya menjadi pengemudi taksi online di Washington guna menyambung hidupnya.
"Saya tak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil segalanya: kebebasan saya, kebebasan berekspresi dan hak untuk bekerja," kata Sukur kepada Welt am Sonntag seperti dilansir Football Italia.
"Sepertinya tidak ada yang bisa menjelaskan apa peran saya dalam kudeta ini seharusnya. Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris."
Baca Juga: Salip Real Madrid, Barcelona Jadi Klub Terkaya
"Saya mencintai negara saya. Setelah berpisah dengan Erdogan, saya mulai menerima ancaman. Toko istri saya diserang, anak-anak saya dilecehkan, ayah saya dipenjara dan semua aset saya disita," keluhnya.
"Jadi saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California, tetapi orang-orang aneh terus datang ke bar. Sekarang saya pengemudi Uber dan saya menjual buku," pungkas Hakan Sukur.
Penulis: Reky Kalumata