chatwithamelia.xyz - Tindakan semena-mena diduga dilakukan kepada para pekerja yang membangun stadion Piala Dunia 2022 di Qatar. Mereka dilaporkan tak mendapat gaji selama tujuh bulan.
Melansir dari The Guardian, ada 100 pekerja yang tak menerima upah. Mereka rerata adalah pekerja Migran yang berasal dari sekitar Qatar.
Kabar tak sedap tersebut pertama kali diungkap berdasarkan hasil investigasi Amnesty International. Dalam laporannya, pekerja yang belum digaji adalah yang membangun Stadion Al Bayt yang berkapasitas 60 ribu tempat duduk.
Baca Juga: Bikin Rekor, Dries Mertens Jadi Pencetak Gol Terbanyak Napoli
Sementara yang tak membayar gaji ialah Qatar Meta Coats (QMC), induk perusahaan yang menaungi 100 pekerja itu. Kabarnya, QMC menunggak bayaran mencapai 8.000 riyal Qatar hingga 12.900 riyal Qatar.
''Sekitar 100 karyawan sebuah perusahaan subkontraktor Qatar, Qatar Meta Coats (QMC), mengerjakan Stadion Al Bayt selama tujuh bulan, tak dibayar dan tak mendapatkan gaji,'' kata salah satu sumber dari Amnesty International.
Selain melakukan pelanggaran tak membayar gaji para pekerjanya, QMC juga tidak memperbarui izin tinggal pekerja asing di Qatar. Kini, beberapa di antaranya ada yang mengaku sudah mendapat bayaran secara penuh.
Baca Juga: Video Detik-detik Witan Sulaeman Debut di Liga Serbia
Akibat pelanggaran tersebut, komite yang bertanggung jawab keberlangsungan Piala Dunia 2022 melakukan penyelidikan. Hasilnya mereka mengeluarkan QMC dari keikutsertaan di proyek Piala Dunia lainnya hingga batas waktu yang belum ditentukan.