chatwithamelia.xyz - Membela tim nasional merupakan sebuah mimpi bagi sederet para pesepak bola dunia. Tak ayal, demi mewujudkan mimpi tersebut, setiap pemain berpaling ke negara lainnya meski bukan tanah kelahirannya.
Pesepak bola hanya memiliki satu opsi untuk memilih negara yang ia akan representasikan di turnamen internasional. Namun, tak jarang jika tak ada panggilan yang datang, maka para pemain tersebut akan berpaling ke negara lainnya.
Para pemain sepak bola bisa memilih negara yang akan ia wakili berdasarkan di mana ia lahir, garis keturunan yang ia miliki, atau domisili yang ia tempati.
Baca Juga: Tyas Mirasih Positif COVID-19, Curhat Mulai Kehilangan Indera Penciuman
Sebagai contoh ada dua keluarga Xhaka yakni Taulant dan Granit. Kakak beradik ini memilih negara yang berbeda untuk mereka wakili di turnamen sepak bola antar negara.
Taulant memilih Albania kendati ia lahir di Swiss, sedangkan Granit memilih Swiss kendati ia memiliki darah Albania seperti sang kakak yang menurun dari sang ayah.
Kasus seperti Taulant dan Granit Xhaka ini umum terjadi di dunia sepak bola sejak zaman dahulu. Pada era 50 an, Alfredo Di Stefano bahkan menanggalkan identitasnya sebagai warga negara Argentina dan memilih membela Spanyol di turnamen antar negara.
Baca Juga: 6 Potret Terkini Felicia Tissue, Mantan Kekasih Bos Persis Solo
Dari ketiganya dapat disimpulkan, masih banyak pemain lainnya yang bisa memilih di antara dua negara untuk mereka representasikan di kancah internasional.
Lantas, siapa saja pemain tersebut? Berikut rangkumannya
1. Lionel Messi (Argentina dan Spanyol)
Baca Juga: Detik-detik Video Ibu Rabiot Cekcok dengan Keluarga Pogba dan Mbappe
Lionel Messi memang berasal dari Argentina. Namun, ia bisa saja memilih Spanyol sebagai negara yang ia wakili di kancah sepak bola internasional.
Pasalnya, Messi memiliki darah Spanyol dari kakek buyutnya yang berasal dari Balaguer. Bahkan, wacana berpindahnya status kewarganegaraan La Pulga dari Argentina ke Spanyol hampir dilakukan sejak baru bergabung Barcelona.
Argentina yang menjadi tanah kelahirannya memilih tak tinggal diam dan bahkan mengundang Messi untuk bermain bagi tim nasional di kelompok umur yang berlanjut hingga tim senior.
Baca Juga: Seksinya Wulan Guritno Pamer Punggung Mulus, Netizen Salfok ke Tato
2. Hakim Ziyech (Maroko dan Belanda)
Selain Messi, ada pula nama Hakim Ziyech. Gelandang milik Chelsea ini menjadi salah satu pemain yang bisa membela dua negara antara Maroko dan Belanda.
Ziyech sendiri saat ini memilih Maroko yang tak lain adalah negara asal keluarganya. Namun, andai tak membela Maroko, pemain berusia 28 tahun tersebut bisa saja membela Belanda.
Pasalnya, Ziyech lahir di Belanda dan sempat membela tim nasional muda De Oranje. Tapi, pada 2015, ia memutuskan untuk membela Maroko yang merupakan negara asal keluarganya.
3. Riyad Mahrez (Aljazair dan Prancis)
Masih dari kawasan Afrika Utara, ada sosok Riyad Mahrez memilih membela Aljazair ketimbang juara Piala Dunia 2018, Prancis.
Sama seperti kasus Ziyech, Mahrez lahir di Prancis dari keluarga yang berasal dari Aljazair. Dengan fakta tersebut, ia sejatinya bisa saja bermain untuk Prancis di level internasional.
Namun, Mahrez mengambil keputusan lain dan memilih Aljazair sebagai negara yang ia bela pada 2013 silam. Hingga saat ini, ia telah tampil sebanyak 64 kali dengan sumbangan 24 gol.
4. Kevin Prince Boateng (Ghana dan Jerman)
Kasus Kevin Prince Boateng ini sama dengan Taulant Xhaka bersaudara. Di saat Jerome Boateng memilih Jerman karena ia lahir di sana, Prince Boateng memilih membela negara asal keluarganya, Ghana.
Prince Boateng sendiri sejatinya pernah membela tim nasional Jerman muda. Namun, ia memilih beralih kewarganegaraan ke Ghana.
Bahkan, Boateng bersaudara pernah berhadapan satu sama lain di ajang Piala Dunia 2010 dan 2014.
5. Callum Hudson-Odoi (Inggris dan Ghana)
Teranyar ada kasus Callum Hudson-Odoi yang dihadapkan pada negara yang akan ia bela yakni antara Inggris atau Ghana.
Sebagai catatan, Hudson-Odoi pernah membela tim senior Inggris yakni di Kualifikasi Euro 2020. Meski demikian, ia belum sampai tiga kali membela The Three Lions di ajang resmi sebelum berusia 21 tahun.
Sehingga, jika mengacu pada aturan FIFA, wonderkid Chelsea ini masih bisa berganti kewarganegaraan.
Saat ia berkunjung ke Ghana, Presiden Nana Akufo-Addo meminta kepala induk olahraga negara di bagian Afrika Barat tersebut untuk mengusahakan agar Hudson-Odoi berganti kewarganegaraan.
Saat ditanya perihal tersebut, Hudson-Odoi tak menampik bisa saja dirinya membela negara asal keluarganya tersebut.