chatwithamelia.xyz - Sepak bola memiliki banyak sisi kelam dalam perjalanannya. Salah satu yang cukup terkenang adalah kematian Andres Escobar, bek sekaligus kapten Timnas Kolombia di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Kisah Andres Escobar menjadi tinta hitam dalam dunia sepak bola. Hanya karena gol bunuh diri, nyawanya direnggut di kampung halamannya sendiri.
Sepak bola identik dengan emosi dan perasaan. Tak ayal, kekalahan dan kemenangan menghasilkan rasa haru atau kegembiraan yang ditunjukkan lewat air mata.
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik di Copa America 2020, Ada Penjaga Gawang Argentina
Sebagai olahraga yang menguras emosi baik bagi pelaku dan penikmatnya, sepak bola kerap disalahartikan sehingga mengabaikan nilai-nilai kehidupan.
Contohnya adalah Alvaro Morata. Penyerang asal Spanyol ini harus menerima banyak cacian bahkan ancaman pembunuhan karena performanya di atas lapangan.
Morata dianggap tak berguna saat membela Spanyol di ajang Euro 2020. Hanya karena buruknya penampilan yang ia tunjukkan, ia mendapat ancaman pembunuhan.
Baca Juga: Italia Juara, Berikut 5 Liga yang Paling Banyak Sumbang Pemain di Euro 2020
“Saya paham bahwa saya dikritik karena saya belum mencetak gol, tapi saya berharap orang mau memposisikan diri mereka sebagai orang yang menerima ancaman pembunuhan, bahwa mereka mengatakan anak Anda seharusnya mati,'' ungkap Morata dinukil dari laman Goal.
“Apa yang menggangguku adalah mereka mengatakan itu ke istriku, ke anak-anakku. Mereka berkata kepada istri dan anakku segalanya,” imbuhnya.
Apa yang menimpa Morata menjadi preseden buruk dunia sepak bola yang memang berkaitan dengan emosi.
Baca Juga: Beban 20 Tahun Terbayar, Messi Raih Gelar Juara Bersama Timnas Argentina
Harapan bahwa sepak bola menjadi hiburan pun jauh dari arang. Apalagi jika kembali mengenang sosok Andres Escobar yang harus meregang nyawa yang diduga hanya karena gol bunuh diri.
The Two Escobars: di Balik Kisah Kematian Andres Escobar Ada Campur Tangan Pablo Escobar?
Pada 2010 lalu, lahir lah film dokumenter berjudul The Two Escobars yang mengisahkan keterkaitan kematian Andres Escobar dengan seorang gembong narkoba ternama, Pablo Escobar.
Baca Juga: Penghargaan Individu Euro 2020: Ronaldo Top Skor, Donnarumma Pemain Terbaik
Andres Escobar adalah seorang bek sekaligus kapten Timnas Kolombia kala berlaga di Piala Dunia 1994 yang berlangsung di Amerika Serikat.
Kolombia tergabung di grup A bersama tuan rumah Amerika Serikat, Rumania dan Swiss. Di atas kertas, Los Cafeteros harusnya bisa lolos dari babak grup.
Nahasnya, di laga perdana Kolombia takluk 1-3 dari Rumania yang dibintangi Gheorghe Hagi. Alhasil di laga kedua Los Cafeteros harus menang.
Di laga kedua, Kolombia menghadapi tuan rumah Amerika Serikat. Sesaat pertandingan berjalan imbang, Andres Escobar mampu tampil baik selama setengah jam laga.
Di menit ke-35, petaka terjadi. Andres Escobar salah mengantisipasi umpan silang John Harkes sehingga mencetak gol bunuh diri dan membuat Kolombia tertinggal satu gol sehingga tumbang 1-2 dari Amerika Serikat.
Kendati di laga ketiga Kolombia menang atas Swiss, Los Cafeteros tetap harus pulang lebih cepat karena hanya menjadi juru kunci grup A.
Setelah gagal lolos fase grup, para pemain Kolombia pulang ke kampung halamannya, tak terkecuali Andres Escobar yang memilih pulang kampung ke Medellin.
Lima hari pasca tersingkirnya Kolombia, Andres Escobar yang ada di Medellin mengajak teman-temannya menghabiskan malam di Bar.
Setelah menghabiskan waktu bersama, mereka pun berpisah. Andres Escobar yang sendirian di tempat parkir pada pukul 03.00 dini hari, dihabisi dua pria dengan senjata api.
Saksi mata menyebut, para pembunuh Andres Escobar sangat terlatih menggunakan senjata api. Bahkan pasca membunuh Escobar, para pelaku berteriak ‘rsquo; sebelum pergi meninggalkan tempat kejadian.
Kematian Andres Escobar menjadi topik hangat di sepak bola dunia. Karena kejadian ini, pemerintah kota Medellin mendirikan patung untuk menghormatinya, pun dengan klub lamanya Atletico Nacional de Medellin yang mengistirahatkan nomor punggung 2 nya.
Setelah dilakukan investigasi oleh pihak berwajib, tertangkapkah pelaku pembunuhannya yakni Humberto Castro Munoz yang merupakan anggota kartel narkoba pimpinan Pablo Escobar.
Medellin yang merupakan kampung halaman Andres Escobar juga merupakan wilayah di mana Pablo Escobar membangun bisnis gelapnya tersebut.
Banyak yang menduga, terbunuhnya Andres Escobar karena campur tangan Pablo Escobar yang diketahui juga merupakan maniak bola.
Namun, pelatih Kolombia di Piala Dunia 1994, Francisco Maturana, menampik terbunuhnya anak asuhnya tersebut berkaitan dengan Pablo Escobar.
“Masyarakat kami percaya bahwa sepak bola (gol bunuh diri) telah membunuh Andres (Escobar),” tutur Maturana, dikutip dari laman The Guardian.
“(Tapi) Andres Escobar adalah pesepak bola yang dibunuh masyarakat,” pungkasnya soal kematian Andres Escobar.