chatwithamelia.xyz - Setiap pemain di dunia sepak bola dipastikan memiliki impian besar untuk dapat bergabung dengan klub-klub raksasa di benua Eropa. Bukan hal yang mudah tentu untuk dapat mewujudkan impian tersebut. Modal konsistensi dalam bermain setidaknya bisa jadi pegangan kuat.
Umumnya, karir seorang pemain bola akan dimulai dari klub kecil menuju klub besar yang bertabur pemain bintang. Namun menariknya, ada beberapa pemain yang bisa dikatakan ketiban durian runtuh alias beruntung. Ada nama 5 pemain bukan bintang yang sukses tembus ke klub besar. Siapa sajakah mereka? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
1. Eric Maxim Choupo-Moting – Bayern Munchen
Eric Maxim Choupo-Moting bisa dikatakan sebagai salah satu pemain yang hoki saat ini. Pemain berusia 32 tahun ini sempat menjalani masa karir yang suram dan nyaris terdegradasi bersama Stoke City. Nasib malang tak lama menimpanya, Eric Maxim Choupo-Moting justru dipinang oleh Paris Saint-Germain pada musim 2018/2019 lalu.
Ia menghabiskan 2 musim di Prancis dengan sederet raihan penghargaan bergengsi. Sejak dilepas PSG, Eric Maxim bergabung dengan Bayern Munchen pada bursa transfer musim panas tahun 2021 ini. The Bavarians membutuhkan pemain Kamerun itu menjadi pelapis striker Robert Lewandowski. Meski sebagai pelapis, Die Bayern tetap yakin pada Eric Maxim dan memberinya kontrak baru.
Sewaktu menangani Tottenham Hotspur, Steven Bergwijn menjadi salah satu rekrutan Jose Mourinho. Kala itu Bergwijn diboyong dengan nilai 30 juta Euro atau Rp516 miliar pada bursa transfer musim dingin 2019. Nilai transfer yang cukup fantastis bagi seorang pemain yang belum pernah mentas di liga top Eropa.
Usianya yang masih 23 tahun, membuat The Lilywhites yakin meninvestasikan biaya yang terbilang besar. Namun karir Bregwijn yang hanya berkutat di negerinya sendiri, Belanda, memang belum cukup membuatnya berkembang pesat di Inggris. Hingga sekarang ia hanya mencetak 4 gol saja.
3. Bouna Sarr
Tak hanya Eric Maxim, sebelumnya di bursa transfer musim panas tahun lalu, Bayern Munchen resmi merekrut Bouna Saar yang berasal dari Olympique Marseile. Dengan alasan menekan pengeluaran, Die Bayern mengharapkan Sarr dapat memberi persaingan kompetitif bagi Benjamin Pavard di lini bek kanan.
Tak sedikit pihak yang meragukan keputusan Munchen ini. Seperti diketahui, Sarr terbilang cukup redup dengan hanya membela beberapa klub di Prancis. Bahkan di klub terakhirnya, Marseille, pria 29 tahun ini sering duduk di bangku cadangan.
4. Adrian San Miguel de Castillo
Adrian diboyong Liverpool pada musim panas 2019 lalu sebagai back up Alisson Becker. The Reds tepat merekrut Adrian meski sebagai pelapis. Ia lama berkarir di Premier League bersama West Ham United meski penampilannya tidak mencolok.
Awal bergabungnya untuk Liverpool, Adrian sempat dielukan karena mengantar klub top ini menjuarai Piala Super Eropa. Namun penampilan-penampilan berikutnya cenderung labil. Selama 24 penampilan bersama Liverpool, penjaga gawang berusia 34 tahun itu telah kebobolan 35 kali dan meraih 6 clean sheet.
Martin Braithwaite menjadi pemain rekrutan Barcelona yang tak diduga-duga. Kehadirannya bisa dibilang urgent karena kala itu La Blaugrana sedang alami badai cedera di lini penyerangan.
Kedatangan Braithwate berbeda dengan pemain rekrutan lain karena berada di luar bursa transfer musim dingin 2019/2020. Namun hal ini telah mendapat izin dari pihak LaLiga. Kemunculan Braithwaite memicu keraguan. Pasalnya penyerang Timnas Denmark ini sebelumnya hanya bermain untuk klub-klub medioker Eropa, seperti Leganes, Middlesbrough, dan Bordeaux.
Meski bukan pemain bintang, namun kelima nama pemain di atas sukses berkarir di klub besar. Tak hanya kerja keras yang diperlukan, namun juga keberuntungan turut berpengaruh.