chatwithamelia.xyz - Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengaku kondisi finansial timnya dalam keadaan buruk. Ia menyebut total hutang mencapai 1,35 miliar euro atau setara Rp22,8 triliun.
Kegagalan Lionel Messi meneken kontrak, lantaran terbentur regulasi La Liga, praktis menjadi highlight buruknya finansial Barcelona.
Tak cukup sampai di situ, bek veteran Barca, Gerard Pique pekan lalu juga mengakui bahwa ia harus menjalani pemotongan gaji secara masif, agar para pemain baru klub yang didatangkan dengan status free transfer bisa didaftarkan demi bisa bermain di musim anyar Liga Spanyol.
Baca Juga: Raffi Ahmad Sebut TC Rans Cilegon ke Turki Harusnya Digelar Awal Agustus
Teranyar, Laporta pun menyampaikan laporan keuangan klub dalam konferensi pers di Stadion Camp Nou, Barcelona, Senin (16/8/2021) malam WIB.
Sang presiden mengakui jika pengeluaran Barcelona dari sisi gaji pemain kini total 103 persen dari pendapatan, alias besar pasak daripada tiang.
Dengan utang klub mencapai 1,35 miliar euro, Laporta dengan lantang menyebut jika ini adalah warisan bobroknya rezim pengurus lama di Barcelona.
Baca Juga: Romelu Lukaku Datang, Michy Batshuayi 'Ditendang' ke Besiktas
"Gaji kami (untuk para pemain) mencapai 103 persen dari total pendapatkan klub. Ini 20-25 persen lebih banyak dari rata-rata klub lain. Situasi ini menyulitkan kami untuk memperbarui kontrak pemain," buka Laporta dalam konferensi pers, seperti dilansir football-espana, Selasa (17/8/2021).
"Harus diakui jika klub sekarang dalam keadaan gawat, dalam keadaan darurat! Ini semua murni efek dari ketidakbecusan pengurus lama di klub," sambungnya.
"Satu hal pertama yang kami lakukan saat tiba (di rezim Laporta) adalah meminjam utang sebesar 80 juta euro. Kalau tidak begitu, mustahil Barcelona bisa membayar gaji pemain. Rezim sebelumnya penuh kebohongan!" ketus Laporta.
Baca Juga: Raphael Varane Akui Didekati MU Sejak 2011, Sir Alex Ferguson Temui Ibunya
"Saat ini Barcelona minus 451 juta euro (pendapatan dikurangi pengeluaran). Ini sungguh kacau! Apa yang terjadi sekarang sungguh-sungguh mengerikan!" keluhnya.
Laporta juga menyinggung soal pengeluaran berlebihan untuk pihak perantara dalam transfer pemain Barcelona di era Josep Maria Bartomeu, hingga pembiayaan pemugaran Stadion Camp Nou yang kurang efektif.
"Terlalu banyak uang yang dibayarkan kepada perantara. Satu orang dibayar 8 juta euro untuk mencari pemain di Amerika Selatan. Ini sungguh gila!" kecam Laporta.
Baca Juga: Lagi Banyak Utang, Barcelona Dikabarkan Ingin Boyong Aubameyang
"Manajemen sebelumnya mengabaikan kontrol keuangan. Sama seperti kasus Barcagate, sejumlah tagihan 'dibagi-bagi' untuk menghindari pengawasan yang seharusnya dilakukan. Termasuk soal renovasi Camp Nou," paparnya.
"Sekali lagi, neraca Barcelona saat ini negatif 451 juta euro," tukasnya.
Seperti disampaikan Laporta, neraca keuangan Barcelona saat ini minus 451 juta euro atau sekira Rp 7,6 triliun, lantaran nominal utang jauh lebih besar dari nilai aset klub.
Demi mengatasi krisis keuangan yang pelik ini, kubu Barca sendiri akan terus berupaya bernegosiasi dengan para pemainnya untuk penyesuaian gaji, setelah sebelumnya mencapai kata sepakat dengan Gerard Pique.