chatwithamelia.xyz - Piala atau trofi menjadi bukti bahwa suatu klub sepak bola berprestasi. Biasanya, trofi memiliki ukuran yang tak begitu besar. Namun hal ini tak berlaku untuk trofi Ramon de Carranza.
Membicarakan trofi atau piala, semua pecinta sepak bola tentu paham betul bahwa ukuran trofi atau piala biasanya tak berat dan tak memiliki bentuk yang besar.
Bayangkan saja bila seorang pemain harus mengangkat trofi dengan berat lebih dari 10 kg dan tinggi menyentuh angka satu meter. Tentu penyerahan trofi atau tradisi mengangkat piala takkan terjadi di sepak bola.
Baca Juga: Jelang Liga 1 2021, Persib Bandung Waspadai 6 Klub Ini
Sejatinya, tak ada aturan khusus mengenai bobot dan dimensi sebuah trofi di sepak bola. Hanya saja, rata-rata trofi memiliki berat kurang dari 10 kg dan memiliki tinggi tak sampai 1 meter.
Sebagai contoh, trofi Liga Champions yang terlihat besar tersebut hanya memiliki tinggi 73,5 sentimeter dengan berat hanya 7,5 kilogram saja. Pun dengan trofi Piala Dunia yang hanya memiliki tinggi 36 cm dan memiliki berat hanya 6,175 kilogram saja.
Namun, rata-rata berat trofi di dunia sepak bola ini tak berlaku untuk trofi Ramon de Carranza yang memiliki tinggi satu meter dengan bobot 30 kilogram.
Baca Juga: Yusuf Demir Samai Lionel Messi Jadi Debutan Asing Termuda Barcelona
Karena tinggi dan bobotnya yang di atas rata-rata itu, trofi Ramon de Carranza menjadi salah satu piala terbesar di dunia. Lantas, bagaimana cara mendapatkan trofi Ramon de Carranza tersebut? Berikut rangkumannya.
Trofeo Ramon de Carranza
Untuk mendapatkan trofi super besar dan berat itu, setiap klub sepak bola harus mengikut ajang bernama Trofeo Ramon de Carranza.
Baca Juga: Video Pemain Besiktas Fabrice Nsakala Kolaps di Laga Liga Super Turki
Dalam sejarahnya, Trofeo Ramon de Carranza sendiri merupakan turnamen pramusim yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Cadiz City Hall sejak tahun 1955.
Adapun turnamen ini digelar untuk mengenang Walikota Cadiz yakni Ramon de Carranza yang memimpin kota tersebut di tahun 1927-1931 dan 1936. Atas jasanya pula, nama mantan Walikota tersebut menjadi nama stadion Cadiz sendiri.
Meski bertajuk turnamen pramusim, nyatanya turnamen ini merupakan salah satu turnamen bergengsi di Spanyol bersama Teresa Herrera Trophy dan Colombino Trophy.
Baca Juga: Apes! Sudah Selebrasi Lepas Baju, Gol Ronaldo Dianulir VAR
Tak ayal nama-nama besar seperti Alfredo Di Stefano, Eusebio, Ferenc Puskas dan Zico pernah mencicipi turnamen ini.
Dalam perjalanannya, turnamen ini biasanya diikuti oleh empat tim dari seluruh penjuru dunia. Namun entah karena alasan apa, di edisi terakhir hanya diikuti dua tim yakni Atletico Madrid dan Cadiz selaku panitia.
Selain itu, pada 2019 lalu Trofeo Ramon de Carranza diselenggarakan dalam edisi khusus di mana tim sepak bola putri turut berpartisipasi di dalamnya.
Meski Cadiz merupakan panitia, namun pencapaian gelarnya masih kalah dari Atletico Madrid yang berstatus peraih gelar terbanyak di turnamen ini.
Atletico Madrid diketahui telah 10 kali mengangkat trofi super berat itu dan Cadiz baru 9 kali di mana gelar terakhir di dapat di tahun 2021 ini.