chatwithamelia.xyz - Gerard Pique sudah cinta mati kepada kekasihnya, Shakira. Bahkan, Pique nyaris meninggalkan Barcelona demi menjaga hubungannya dengan Shakira tetap berjalan.
Hubungan Gerard Pique dengan Shakira bermula pada tahun 2011. Sayangnya, saat itu Pique sedang mendapatkan tekanan dari sang pelatih Pep Guardiola di Barcelona.
Pada musim 2011/2012, Guardiola banyak menekan para pemain Barcelona demi bersaing dengan Real Madrid asuhan Jose Mourinho di LaLiga Spanyol.
Baca Juga: Romantis, Ghea Youbi Ajak Gian Zola Doa Bareng Sebelum Berlaga di Persela
Di sisi lain, Pique berada di masa-masa awal berhubungan dengan Shakira. Dia pun merasa tertekan saat Guardiola selalu mengambil kontrol ketat terhadap pemainya.
Mulai dari situ, hubungan Pique dan Guardiola sempat renggang. Parahnya, pemain yang kini berusia 34 tahun sempat berpikir untuk meninggalkan Barcelona karena tekanan yang dihadapinya.
"Saya mulai berkencan dengan Shakira dan hubungan dengannya (Guardiola) berubah, meski sekarang sempurna. Saya mendapat banyak tekanan dan jika ada satu momen saya berpikir untuk pergi adalah setelah musim 2011/2012," ucap Pique La Sotana dikutip dari Marca.
Baca Juga: Jelang Debut di Man United, Cristiano Ronaldo Diyakini Seperti Ryan Giggs
Pada akhirnya Pique yang bertahan di Barcelona, sedangkan Guardiola pergi dari kursi kepelatihan Barcelona. Saat itu, Barcelona kalah bersaing dengan Real Madrid asuhan Mourinho. Los Blancos menjuarai liga dengan raihan 100 poin.
Walau dulu pernah pindah, kini Pique menunjukkan kesetiaan kepada tim asal Catalan tersebut. Pique di awal musim ini rela memotong separuh gajinya untuk membantu kesulitan finansial Barcelona.
Belum lama ini, pemain berpasport Spanyol tersebut menegaskan akan pensiun di Barcelona. Pique sadar semakin usianya bertambah, performanya malah menurun.
Baca Juga: Pria Ini Bernasib Tragis usai Tiru Skill ala Ginting, Netizen: Muka Pucet
"Saya akan pensiun di Barcelona, ini kemungkinan bisa terjadi di musim terakhir saya, mungkin di musim ini. Saya menilai kondisi diri saya dari tahun ke tahun. Jadi, saya tak bisa memastikan performa saya akan 100 persen di musim depan. Saat saya merasa tidak mampu memberi tim performa saya sebelumnya, di situ saya akan pensiun," pungkasnya.