chatwithamelia.xyz - Pemain Timnas Kolombia, James Rodriguez, akhirnya menemukan pelabuhan baru dalam kariernya. Gelandang 30 tahun itu baru saja diresmikan oleh klub asal Qatar, Al Rayyan SC usai meninggalkan Everton.
Everton resmi melepas James Rodriguez ke Al Rayyan SC dengan status permanen belum lama ini. Tak diketahui berapa besar biaya kepindahan eks Real Madrid tersebut.
Sejatinya, Rodriguez telah menunjukkan keinginannya hengkang sejak musim panas 2021 lalu. Keinginan tersebut muncul seiring hijrahnya Carlo Ancelotti ke Real Madrid.
Baca Juga: 5 Pemain dengan Catatan Assist Terbanyak, Messi Nomor Satu
Namun hingga ditutupnya bursa transfer Eropa, tak ada klub yang meminangnya. Keinginannya untuk hengkang membuat pemain berusia 30 tahun tersebut tak dimainkan oleh The Toffees.
Hingga akhirnya James Rodriguez mendapatkan perhatian dari klub Al Rayyan SC yang langsung melakukan negosiasi dengan Everton untuk memboyongnya ke Qatar.
Tak butuh waktu lama, kesepakatan pun terjalin. Rodriguez pun sah menjadi milik Al Rayyan per hari Rabu (22/09/21) dan akan berpartisipasi di Liga Qatar atau Qatar Stars League.
Baca Juga: Imbas Sepi Suporter, Nama Stadion Man City Diedit Jadi 'Kursi Kosong'
Rodriguez pun menambah panjang daftar bintang Eropa yang kini bermain di Qatar. Sebelum dirinya, ada nama-nama seperti Toby Alderweireld, Santi Cazorla, dan Javi Martinez.
Dibanding deretan bintang Eropa yang mentas di Qatar, Rodriguez bisa dikatakan masih muda. Di usia 30 tahun ia masih bisa bersaing untuk kompetisi Eropa.
Sayangnya riwayat cedera dan besarnya gaji yang ia miliki membuat beberapa klub tak tertarik untuk memboyongnya di musim panas lalu.
Baca Juga: Prediksi Persik Kediri vs PSM Makassar di Liga 1 2021
Beruntung bagi James Rodriguez, Al Rayyan SC bersedia meminang dan menyelamatkan kariernya yang masih ingin berpartisipasi di Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang.
Al Rayyan SC merupakan salah satu organisasi olahraga di Qatar di mana klub ini tak hanya berkecimpung di dunia sepak bola semata. Diketahui, organisasi ini juga memiliki tim di berbagai cabor seperti Voli, Atletik, Tenis Meja, Renang, Futsal dan Basket.
Baca Juga: Kabar Koeman dan Laporta Memanas, Legenda Barcelona Beri Pesan Bijak
Al Rayyan berdiri pada 1967 pertama kali di cabang olahraga sepak bola amatir dengan nama yang dikenal sebagai Old Rayyan yang memainkan pertandingannya di area New Rayyan. Dalam sejarah berdirinya, klub ini memanfaatkan donasi dari para pendukungnya.
Sesaat setelah berdiri, Old Rayyan sempat mengajukan diri bergabung sebagai anggota Asosiasi Sepak Bola Qatar (QFA). Namun, keinginan ini mendapat penolakan.
Hingga akhirnya Old Rayyan melebur dengan Al Nusoor, barulah Al Rayyan SC lahir dan mulai serius membangun dinasti di dunia olahraga yang tak hanya berpusat di sepak bola.
Di kancah sepak bola, Al Rayyan pertama kali berpartisipasi secara resmi di Liga Qatar pada musim 1972-1973. Baru sebentar berpartisipasi, klub berjuluk The Lions ini pun harus puas terdegradasi ke kasta kedua pada musim 1974-1975.
Terdegradasinya Al Rayyan sendiri bukan karena buruknya performa, melainkan karena pertikaian antara fans dan pemain Al Rayyan dan Al Sadd. The Lions yang saat itu berada di peringkat kedua pun harus rela terjun ke kasta kedua karena diturunkan secara paksa oleh QFA.
Di musim selanjutnya, Al Rayyan promosi dan berhasil merengkuh gelar Liga Qatar pertamanya pada tahun 1976. Periode kesuksesan ini berlanjut hingga di era 80 an.
Terdapat fakta menarik pada prestasi Al Rayyan di musim 1983-84. Kala itu, The Lions yang dibawah kepemimpinan Mohammed Bin Hammam Al Abdulla mampu menjuarai Liga Qatar dengan selisih gol negatif.
Pada 1987-1988, Al Rayyan untuk pertama kalinya terdegradasi ke kasta kedua akibat performa buruknya. Kekalahan atas Al Sadd membuat The Lions kembali merasakan kompetisi kasta kedua.
Tak butuh waktu lama, Al Rayyan kembali promosi di musim selanjutnya dan bertahan di kasta teratas Qatar hingga tahun 2021 ini.
Kesuksesan Al Rayyan di kancah liga sempat terhenti di era 2000 an. Meski demikian, The Lions tetap berprestasi di ajang lainnya seperti Emir of Qatar Cup.
Puasa gelar liga yang diderita Al Rayyan baru pecah pada musim 2015-2016 di mana pada tahun 2015, The Lions menorehkan rekor sebagai klub dengan kemenangan beruntun terbanyak di Liga Qatar.
Hingga saat ini, Al Rayyan telah mengoleksi beragam gelar bergengsi dengan rincian:
- 8 Gelar Liga Qatar ata Qatar Stars League
- 6 Gelar Emir of Qatar Cup
- 4 Qatar Crown Prince Cup
- 5 Qatar Super Cup
Di level Asia, Al Rayyan belum sanggup berbicara banyak. Di Liga Champions Asia, The Lions tak pernah lolos dari fase grup dan bahkan di edisi 2020, mereka harus terhenti di babak Play-Off.