Kisah Tragis Nii Lamptey, Titisan Pele yang Kariernya Hancur karena Kutukan

Nii Lamptey pemain asal Ghana yang digadang-gadang jadi The Next Pele.

Rauhanda Riyantama | chatwithamelia.xyz
Rabu, 29 September 2021 | 15:30 WIB
Nii Lamptey saat mengantar Ghana juara Piala Dunia U-17 pada 1991. (Twitter/@FIFAcom)

Nii Lamptey saat mengantar Ghana juara Piala Dunia U-17 pada 1991. (Twitter/@FIFAcom)

chatwithamelia.xyz - Pemain asal Ghana, Nii Lamptey, pernah mendapatkan julukan sebagai ‘The Next Pele’ karena bakatnya yang luar biasa.

Tentu saja, jika seorang pemain mendapatkan julukan ‘The Next Pele’, tentu persepsi pertama yang muncul ialah imaji soal ketajaman dalam mencetak gol dan kemampuan skill individu di atas rata-rata.

Sayangnya, bagi Nii Lamptey, julukan itu justru menghadirkan kepedihan yang mendalam. Sebab, ‘The Next Pele’ seolah menjadi kutukan yang datang untuk menghambat kariernya bersinar.

Baca Juga: Profil dan Biodata Cristiano Ronaldo: Umur, Agama, hingga Perjalanan Karier

Ketika itu, Nii Lamptey menjadi pemain yang mencuri perhatian dunia saat tampil bersama timnas Ghana pada ajang Piala Dunia U-16 1989 yang berlangsung di Skotlandia.

Seusai menampilan performa brilian pada pertandingan awal melawan tim tuan rumah, Pele menyanjung Nii Lamptey sebagai penerusnya.

Dua tahun berselang, pada kejuaraan Piala Dunia U-17 1991 yang berlangsung di Italia, Nii Lamptey menjadi pemain yang jauh lebih bersinar dibandingkan bakat-bakat lain seperti Alessandro Del Piero maupun Juan Sebastian Veron.

Baca Juga: Sepak Bola Berasal dari Negara Mana? Ini Asal Usulnya hingga Mendunia

Sebab, Nii Lamptey sukses membawa timnas Ghana U-17 menjadi juara di akhir turnamen dan dia menyabet status sebagai pencetak gol terbanyak dengan koleksi empat gol.

Karena bakatnya itu, Lamptey kemudian diselundupkan bermodal paspor palsu agar bisa bermain di luar negeri. Sebab, kondisi di kampung halamannya memang tak mendukungnya untuk berkembang.

Ketika itu, dia dibawa oleh kapten timnas Ghana, Stephen Keshi, untuk keluar dari negara asalnya dan bermain bersamanya di klub Belgia, Anderlecht.

Baca Juga: Sedang Berlangsung, Link Live Indonesia vs Denmark di Piala Sudirman 2021

Uniknya, saat itu Lamptey baru berusia 15 tahun. Padahal, regulasi setempat mewajibkan pesepak bola profesional minimal berusia 16 tahun. Regulasi di Liga Belgia pun harus diubah untuk mengakomodasi hal ini.

Pada musim debutnya bersama Anderlecht di Liga Belgia, Lamptey langsung mencatatkan tujuh gol dari total 14 penampilannya.

Kemudian, ia sempat menjalani masa peminjaman bersama klub Belanda, PSV Eindhoven dan mencatatkan 10 gol dari total 22 penampilannya.

Baca Juga: Peraturan Permainan Sepak Bola yang Perlu Diketahui, Ada 10 Hal Pokok

Sayangnya, mala petaka menghampiri Lamptey ketika ia mulai hijrah ke Liga Primer Inggris pada medio 1994. Saat itu, ekspektasi besar diletakkan di pundak seorang pemain muda.

Nii Lamptey saat berkostum Aston Villa. (Twitter/@avfcplayers)
Nii Lamptey saat berkostum Aston Villa. (Twitter/@avfcplayers)

Lamptey sendiri sempat mengakui bahwa dia mendapat tekanan luar biasa untuk bersinar. “Ekspektasi pada saya sangat, sangat besar,” ujarnya dikutip dari Goal.com.

Saat itu, Lamptey memang tak memiliki modal pendidikan yang cukup untuk menjalani karier di Eropa. Sebab, selama tinggal di Ghana, ia tak mendapatkan pendidikan yang memadai.

Bahkan, ia tak bisa membaca dan menulis. Pada titik inilah, hal itu membawa malapetaka. Sebab, agen asal Italia yang mengurusinya, Antonio Caliendo, justru memanfaatkannya. Lamptey justru dieksploitasi demi kepentingan pribadi sang agen.

Suatu ketika, Lamptey tak mengetahui apabila dia ditipu. Ia baru sadar ketika manajer Aston Villa, Ron Atkinson, memberikan gajinya secara langsung kepadanya.

“Saya ditipu dan banyak dirugikan. Saya bahkan tak tahu bahwa saya berhak atas biaya penandatanganan kontrak,” ujarnya.

Dua pekan kemudian, sang agen tersebut mendatanginya. Sebab, sang agen sempat mendatangi pihak klub untuk meminta gaji Lamptey. Namun, gaji itu sudah diberikan secara langsung kepada Lamptey.

“Dia (agen) sangat marah kepada saya. Ada begitu banyak orang yang menipu saya, cuma hanya demi memenuhi kepentingan pribadi mereka masing-masing,” katanya menjelaskan.

Saat masih berusia muda, Lamptey seperti menanggung beban kerja yang berlebih. Tubuhnya yang baru memasuki tahap perkembangan justru dipaksa untuk bermain dalam banyak pertandingan.

Saat usianya mencapai 20 tahun, Lamptey pun seperti mengalami kelelahan dan masalah cedera yang berulang-ulang datang. Ini tak lain karena eksploitasi berlebihan terhadap tubuhnya.

Kisah permasalahan Lamptey turut menyelinap di kehidupan pribadinya. Dia sempat mengalami nasib nahas ketika kehilangan dua buah hatinya yang bernama Diego dan Lisa.

Mereka dikabarkan mengalami penyakit paru-paru yang cukup langka. Karena sederet permasalahan yang muncul dalam hidupnya itu, dia merasa seperti sedang mendapatkan kutukan.

“Banyak yang mengatakan semua ini disebabkan karena Juju (ilmu gaib yang dipraktikkan di Afrika Barat) dalam sepak bola,” pungkas Nii Lamptey.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Anak sekecil itu sudah cetak gol di Euro 2024

boladunia | 10:54 WIB

Venezia bakal jumpa Lazio di Serie A musim 2024/2025.

boladunia | 16:15 WIB

Inilah jadwal perempatfinal Euro 2024

boladunia | 06:42 WIB

Catat jadwal babak 16 besar Euro 2024

boladunia | 10:15 WIB

Teka-teki masa depan Thom Haye dibongkar media Belanda.

boladunia | 19:00 WIB

Gelandang Leverkusen yang sukses meraih gelar Bundesliga dan Piala Jerman, Granit Xhaka sangat berharap bisa membawa kemenangan untuk Swiss dalam laga Grup A melawan Hongaria pada Sabtu malam di Cologne Stadium.

boladunia | 08:47 WIB

Jerman tampil luar biasa, membuat Skotlandia menjadi korban pertama dengan kekalahan telak 1-5 pada pertandingan pembuka Euro 2024 Grup A di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Sabtu dini hari WIB.

boladunia | 08:08 WIB

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB
Tampilkan lebih banyak