chatwithamelia.xyz - Perlakuan rasisme kembali terjadi di jagat sepak bola. Kali ini adalah penyerang milik Rangers, Glen Kamara, yang mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari suporter lawan.
Perlakuan rasis itu didapatkan pada pertandingan matchday kedua Grup A Liga Europa antara Rangers vs Sparta Praha pada Kamis (30/9/2021).
Pada partai yang berlangsung di markas Praha itu, Kamara mendapat perlakuan tak menyenangkan dari suporter tuan rumah yang terus menyorakinya setiap kali memegang bola atau melepas tendangan.
Baca Juga: Sedang Berlangsung, Link Live Streaming Arema FC vs Persela Lamongan
Permasalahannya, ejekan dan teriakan yang didapatkan oleh Kamara itu bukan dilontarkan oleh para suporter usia dewasa atau senja.
Aksi rasisme itu dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang ikut memadati Generali Arena. Kebetulan, para suporter dewasa Praha memang sedang mendapat hukuman dari UEFA.
Hukuman larangan memasuki stadion diberikan kepada para suporter dewasa Sparta Praha atas aksi suporter dewasa mereka yang melontarkan ejekan rasis kepada pemain AS Monaco, Aurelien Tchouameni.
Baca Juga: Kisah Penderitaan Wanita Kuba yang Pacari Diego Maradona di Usia 16 Tahun
Dirasa suporter remaja atau anak-anak akan lebih tertib dan menghindari rasisme, tetapi justru mereka malah bertindak serupa.
Glen Kamara sendiri tidak bermain penuh di laga tersebut. Dia diusir keluar usai mendapat kartu kuning kedua di menit ke-74. Dia disambut tepuk tangan meraih oleh suporter tuan rumah.
Pelatih Rangers sekaligus legenda Liverpool, Steven Gerrard, mengonfirmasi adanya tindakan rasisme yang didapatkan oleh Kamara dari suporter Sparta Praha.
Baca Juga: Momen Langka saat Athletic Bilbao Juara Copa Del Rey Tanpa Harus Bertanding
"Selama pertandingan, saya belum menyadarinya. Saya jelas telah fokus pada permainan dan perubahan taktis yang saya coba pikirkan untuk dicoba dan membuat kami kembali ke permainan saat kami tertinggal," kata Gerrard dilansir Sky Sport.
Setelah menyaksikan siaran ulang pertandingan, Gerrard semakin yakin ada tindakan rasis yang didapatkan Kamara. Gerrard berharap UEFA bisa mengambil tindakan tegas.
"Saya sepenuhnya sadar sekarang, setelah menonton pertandingan kembali dengan audio aktif. Saya sebenarnya terkejut bahwa saya tidak menyadarinya selama pertandingan," jelasnya.
Baca Juga: Persija Jakarta Dipastikan Kehilangan Rohit Chand
"Saya telah berbicara dengan Glen Kamara - percakapan itu akan tetap pribadi. Glen baik-baik saja. Saya yakin dia kecewa, sama seperti saya. Sekarang saya pikir sudah waktunya bagi pihak berwenang dan klub untuk turun tangan dan mengatasinya," tegas Gerrard.
Adapun, ini bukan kali pertama Kamara mendapat perlakuan rasis dari tim asal Praha, Republik Ceko.
Di Liga Eropa musim lalu saat Rangers menghadapi Slavia Praha, Kamara juga mendapat perlakuan rasis dan mengaku disebut 'monyet' oleh bek Slavia, Ondrej Kudela.
Kudela sendiri lantas diganjar hukuman larangan 10 kali pertandingan. Dari situ, Kamara mengaku kesal dan sedih bahkan sempat menangis dengan perlakuan rasis yang didapatkan.