chatwithamelia.xyz - Keputusan Manchester United berpisah dengan Ole Gunnar Solskjaer membuat Cristiano Ronaldo menorehkan fakta menarik dalam karier sepak bolanya.
Solskjaer resmi berpisah dengan Man United menyusul kekalahan yang diterima klub berjuluk Setan Merah itu dari Watford di pekan ke-12 Premier League 2021/22, Sabtu (20/11/21).
Dalam laga itu, Man United harus tumbang dengan skor telak 1-4 dari tuan rumah Watford. Kekalahan ini pun kian menambah panjang derita The Red Devils di kancah domestik.
Baca Juga: Gagal Bawa Irak ke Piala Dunia 2022, Dick Advocaat Mundur dari Kursi Pelati
Hingga pekan ke-12, Man United telah mengantongi 5 kekalahan. Parahnya lagi, anak asuh Solskjaer hanya mencetak 20 gol dan 21 kali kebobolan.
Torehan buruk ini pun membuat Solskjaer pun harus mengucapkan selamat tinggal pada Man United. Perpisahan ini dilandasi oleh betapa buruknya hasil yang didapat tim dengan skuad mewah seperti Setan Merah.
Perginya Solskjaer pun dibarengi keputusan Man United menunjuk legenda lainnya, Michael Carrick sebagai pelatih interim atau pelatih sementara.
Baca Juga: Prediksi Liverpool Vs Porto: The Reds Tancap Gas meski Lolos ke 16 Besar
Pemecatan Solskjaer ini pun membuat nama Cristiano Ronaldo ikut jadi perbincangan. Terseretnya nama mega bintang berusia 36 tahun itu bukan soal performa, melainkan fakta unik yang mengiringinya beberapa tahun ini.
Pemecatan Solskjaer secara tak langsung membuat Cristiano Ronaldo harus merasakan 4 kali pergantian pelatih selama 4 tahun terakhir.
Kedatangan Berbuah Perpisahan
Baca Juga: Hukum Berat Todd Ferre, Komdis PSSI: Ia Pukul dan Hina Wasit
Sejak kepergiannya dari Real Madrid pada 2018, Cristiano Ronaldo telah merasakan 4 kali pergantian pelatih dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
4 pelatih yang dipecat atau mengundurkan diri itu pun harus merasakan dampak kehadirannya, baik di Juventus maupun di Man United. Berikut deretan pelatihnya.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Madura United Hajar Persik Kediri 2-0
Cristiano Ronaldo datang ke Turin saat Juventus ditukangi Massimiliano Allegri. Di musim pertamanya bersama Juventus, ia mampu mencetak 28 gol dari 43 pertandingan.
Ronaldo pun turut bersumbangsih membawa Juventus menjuarai Serie A Italia 2018/19. Sayangnya, kehadiran CR7 tak mendapat tanggapan baik dari Allegri.
Allegri menilai Ronaldo menghalangi para pemain muda Juventus berkembang. Selain itu, keduanya juga sempat bersitegang dan memunculkan asumsi bahwa pelatih asal Italia itu dipecat akibat perselisihan ini.
2. Maurizio Sarri
Kepergian Massimiliano Allegri membuat Juventus lantas merogoh kocek untuk memboyong Maurizio Sarri yang baru saja membawa Chelsea menjuarai Liga Europa 2018/19.
Sarri dianggap bisa membawa angin segar dan mengubah citra permainan Juventus dari bertahan menjadi permainan menyerang yang sesuai filosofinya, yakni Sarri-Ball.
Namun, hadirnya pelatih bertipe menyerang seperti Sarri nyatanya juga tak membuat Ronaldo sreg. Kerap mega bintang asal Portugal itu menunjukkan ekspresi tak cocok dengan mantan pelatih Napoli itu.
Puncaknya, kegagalan di Liga Champions 2019/20 membuat Sarri pun harus lengser dari kursi kepelatihan Juventus.
3. Andrea Pirlo
Dibandingkan dua pelatih sebelumnya, Cristiano Ronaldo punya hubungan yang baik dengan Andrea Pirlo yang didapuk sebagai pengganti Sarri.
Namun, hubungan baik ini tak berbuah hasil. Untuk pertama kalinya, Juventus gagal mempertahankan Scudetto yang telah diraihnya selama 9 musim beruntun.
Kegagalan Pirlo itu membuat Juventus memutuskan berpisah dengan legendanya. Sekaligus meneruskan konflik panjang di tubuh Bianconeri.
Dalam beberapa kesempatan, Ronaldo disebut sebagai biang kerok. Leonardo Bonucci menganggap kehadiran CR7 membuat Juventus ketergantungan. Sedangkan Chiellini merasa bahwa eks Real Madrid itu seharusnya pergi lebih cepat.
4. Ole Gunnar Solskjaer
Pelatih yang jadi korban terakhir kedatangan Cristiano Ronaldo adalah Ole Gunnar Solskjaer. Pria asal Norwegia ini harus menerima pemecatan kendati timnya baru kedatangan mega bintang sekelas CR7.
Kembalinya Ronaldo ke Old Trafford di awal musim 2021/22 disebut membuat rencana Solskjaer berantakan dan buyar seketika.
Rencana ini terkait dengan susunan pemain dan taktik. Hadirnya Ronaldo membuat Solskjaer mau tak mau mengubah formasi dan taktik yang berimbas pada hasil yang diterima Man United.