chatwithamelia.xyz - Chelsea akhirnya resmi dijual oleh Roman Abramovich. Keputusan pahit ini diambil buntut agresi militer Rusia kepada Ukraina yang saat ini sedang terjadi.
Dalam sebuah pernyataan di situs resmi klub, Abramovich mengatakan bahwa telah membuat keputusan yang sangat sulit dan sangat menyakitkan untuk menjual Chelsea.
Abramovic menegaskan bahwa dia tidak meminta klub untuk melunasi hutang kepadanya dan hasil penjualan akan disumbangkan kepada korban perang.
Baca Juga: Buntut Konflik, Ukraina Minta Laga Kontra Skotlandia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Ditunda
Pada akhir pekan lalu, dia telah mengatakan bahwa Chelsea akan diurus dan dirawat oleh yayasannya setelah Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina pada akhir Februari lalu.
"Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik klub," ujar Abramovic yang dikutip BBC.
Abramovich membeli Chelsea pada 2003 senilai 140 juta poundsterling. Sejak 2003 menjadi pemilik The Blues, milioner Rusia bisa dibilang torehkan tintas emas.
Baca Juga: Dilarang FIFA dan UEFA Tampil di Kejuaraan Internasional, Rusia Ajukan Banding ke CAS
Sejumlah pemain berhasil direkrut dan menjelma menjadi bintang di Stamford Bridge. Namun, selama era Abramovich, ada juga pemain yang dibeli namun gagal bersinar salah satunya adalah bintang Timnas Ukraina, Andriy Shevchenko.
Kehadiran Andriy Shevchenko di Liga Inggris awalnya diprediksi bakal membuat Chelsea menjadi tim dengan produktivitas gol tinggi. Mengingat daya gedor Shevchenko saat main di Serie A bersama Milan.
Kenyataannya, Sheva juga tak mampu jadi bomber mematikan. Dari 77 laga bersama Chelsea, Sheva hanya mampu mengoleksi 23 gol saja.
Baca Juga: Xavi Hernandez Terbang ke Jerman, Bujuk Erling Haaland Gabung Barcelona