chatwithamelia.xyz - Bukan hal baru jika klub sepak bola suatu negara memilih berkompetisi di liga negara lain, salah satunya demi mencari suasana yang lebih kompetitif.
Seperti halnya Swansea City, tim sepak bola asal Wales yang bermain di Liga Utama Inggris bahkan sempat mencicipi kasta teratas, Premier League.
Swansea City hanya satu dari banyak klub yang berkompetisi di negara lain, lebih dari itu banyak klub-klub di seluruh dunia yang melakukan hal sama.
Berikut deretan klub yang mengikuti liga atau kompetisi di luar negaranya dengan berbagai macam alasannya.
Merupakan klub asal Selandia Baru, berdiri pada 19 Maret 2007 berbasis di Kota Wellington dan selama ini berkompetisi di A-League, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Australia.
Baca Juga: Villarreal Singkirkan Bayern Munchen, Unai Emery: Mari Kita Nikmati Semifinal
Wellington Phoenix turut berlaga di kompetisi tersebut menggantikan New Zealand Knights yang dicoret karena mengalami masalah finansial.
Niigata menjadi satu-satunya kota besar di Laut Jepang dan dikenal memiliki basis suporter terbaik di Negeri Matahari Terbit.
Baca Juga: Kevin Diks Ikut Girang Lihat Sandy Walsh Segera Bela Timnas Indonesia, Netizen: Kamu Kapan?
Mengawali karier sebagai klub amatir bernama Niigata 11 pada 1955, tak seperti kebanyakan tim J-League, keunikan lain yang dimiliki adalah hubungan dengan klub luar negeri.
Albirax Niigata Singapore yang bermain di kompetisi negara tersebut, S-League dan mampu memenangkan Liga Singapura (S-League) 2016 dan 2017.
Pada tahun 2013, klub ini bermain di divisi empat Liga Catalunya dengan nama Albirex Niigata Barcelona.
Baca Juga: Daftar Pemain yang Belum Gabung TC Timnas Indonesia U-23
3. Super Reds
Didirikan komunitas warga Korea Selatan di Singapura pada tahun 2007, pengurus awal pembentukan klub ini datang dari Asosiasi Korea-Singapura, komunitas bisnis Korea.
Dan Kedutaan Korea di Singapura, dinamakan Korea Super Reds FC sebelum akhirnya dinamai Super Reds dan berkompetisi di S-League mulai dari tahun 2007-2009.
4. Lions XII
Klub asal Singapura yang berbasis di Kallang, didirikan pada 2011 dan bermain di Liga Super Malaysia.
Dikelola oleh Asosiasi Sepak Bola Singapura, tim ini menandai kembalinya Singapura ke kancah sepak bola Malaysia setelah Piala Malaysia di tahun 1994.
5. Brunei DPMM
Singkatan dari Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club, merupakan tim yang berbasis di Bandar Seri Begawan, Brunei dan bermain di Liga Primer Brunei di awal 2000-an.
Klub ini kemudian memutuskan bermain di Malaysia dan bergabung dengan Liga Primer Malaysia sebagai tim asing di musim 2005-2006.
Tim ini berhasil memenangi promosi ke Liga Super Malaysia di akhir musim pertaama mereka saat berkompetisi di negara tetangganya.
Namun di tahun 2009, tim ini meninggalkan Malaysia dan bergabung dengan Liga Singapura sebelum kemelut masalah dengan Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam muncul.
6. Etoile FC
Memilik para pemain Eropa yang kebanyakan warga asal Prancis, klub ini didirikan pada 2010 dan tampil di Liga Singapura.
Meski hanya berumur dua tahun, klub ini menarik perhatian setelah sukses memenangi S-League di tahun 2011.
Di tahun 2012 klub ini memilih mundur dan pemilik klub fokus ke pengembangan usia muda.
7. Toronto FC
Beberapa wakil di sepak bola asal Kanada juga turut mengikuti tim-tim basket yang berkompetisi di NBA, Amerika Serikat.
Major League Soccer menjadi tujuan mereka, salah satunya Toronto FC klub yang berdiri di tahun 2005 dan sukses memenangi MLS Cup pada 2007.
8. Cardiff City
Didirikan pada tahun 1899 dengan nama Riverside AFC, dan berganti nama menjadi Cardiff City pada tahun 1908.
Dua tahun berselang yakni pada 1910 Cardiff City bergabung dengan sistem liga sepak bola Inggris yang berlaga di Football League Selatan.
Sebelum bergabung dengan Football League di tahun 1920, Cardiff City merupakan satu-satunya tim luar Inggris yang memenangi Piala FA di tahun 1927.
9. Swansea City
Seolah sudah nyaman berkompetisi di Liga Inggris, Swansea City bahkan sempat mewakili Inggris di ajang kompetisi Eropa musim 2013-2014.
Tak hanya itu, Swansea City juga pernah mewakili Wales di kompetisi Eropa pada tahun 1961 hingga 1992.
(Kontributor: Eko Isdiyanto)