chatwithamelia.xyz - Berikut lima mantan penggawa Timnas Indonesia yang nasibnya berubah drastis pasca gantung sepatu dari lapangan hijau.
Menjadi pesepak bola menjadi impian banyak orang. Selain ketenaran, para pelaku lapangan hijau bisa meraih pundi-pundi uang yang membuat mereka makin tajir.
Namun, karier sebagai pesepak bola pun tak berlangsung cukup lama. Rata-rata lamanya karier seorang pemain hanya berkisar 15 hingga 20 tahun saja.
Baca Juga: Hasil Korea Masters 2022: Bagas/Fikri Lolos ke Perempat Final, Rinov/Pitha Tersingkir
Selepasnya para pemain akan gantung sepatu seiring bertambahnya usia, maupun karena kondisi fisik yang mulai menurun.
Oleh karenanya, seorang pesepak bola harus memiliki rencana di masa depan dan mulai cerdas dalam mengatur keuangannya.
Biasanya, para pemain sepak bola masih akan berkutat di olahraga tersebut jika memutuskan gantung sepatu di penghujung kariernya.
Baca Juga: Ikut Berpartisipasi, Timnas Indonesia U-19 Dapat Sambutan Hangat dari Turnamen Toulon
Namun beberapa pula ada yang keluar dari lapangan hijau dan menggeluti bidang lain, baik itu yang positif maupun negatif.
Hal tersebut juga menyasar ke para mantan penggawa Timnas Indonesia. Banyak dari mereka yang tak melanjutkan karier di lapangan hijau dan menggeluti bidang lain.
Berikut lima mantan pemain Timnas Indonesia yang nasibnya berubah total pasca pensiun.
Pendukung Timnas Indonesia tentu tak asing dengan nama Wahyu Wijiastanto. Dulunya ia merupakan bek tengah milik skuat Garuda senior.
Mantan pemain Persiba Bantul dan Persis Solo ini, dikenal karena perawakannya yang kekar dan badannya yang tinggi menjulang.
Usai memutuskan pensiun pada 2015, Wahyu Wijiastanto kini berkarier di bidang peternakan dan perikanan, di mana ia berternak burung dan membudidayakan ikan lele di kampungnya di Karanganyar.
2. Dedek Hendri
Berbeda dengan Wahyu Wijiastanto, Dedek Hendri yang merupakan mantan penggawa Timnas Indonesia U-18 malah berkecimpung di dunia kriminal, di mana dirinya menjad begal.
Dedek Hendri yang dulunya mantan kiper Timnas Indonesia U-18 itu, ditangkap pada 2016 karena melakukan aksi begal dengan senjata api.
Saat ditangkap pada 2016 silam, Dedek Hendri mengaku dirinya mundur dari Timnas Indonesia U-18 karena mendapat kabar orang tuanya bercerai. Hal itu membuat dirinya frustrasi sehingga terjerumus ke dunia narkoba dan berlanjut ke aksi begal.
Fachri Firmansyah merupakan mantan penggawa Timnas Indonesia yang pernah bermain untuk skuat Garuda di Piala Cotif Spanyol pada 2014 silam.
Mimpinya membela Timnas Indonesia di kemudian hari pun harus meredup di turnamen itu ketika dirinya mengalami cedera ligamen parah.
Usai menjalani operasi, Fachri Firmansyah kembali ke Surabaya, di mana ia bekerja sebagai satpam atau Security di sebuah perusahaan swasta. Beredar kabar pula bahwa dirinya sempat menjadi kuli panggul di pasar.
4. Anang Ma'ruf
Bagi pendukung Timnas Indonesia era 90 atau 2000 an awal, tentu akrab dengan nama Anang Ma'ruf. Ia merupakan salah satu Wing Back kiri andal yang pernah membela Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta.
Usai gantung sepatu, Anang Ma'ruf sempat berkarier sebagai pelatih SSB dan berinvestasi di Bali. Sayang, investasi itu gagal dan tabungannya selama bermain habis.
Untuk tetap bertahan hidup, Anang Ma'ruf sempat menjadi ojek online. Hal ini membuat pemerintah kota Surabaya terketuk untuk memberinya jabatan di Dispora Surabaya.
5. Irvin Museng
Nama Irvin Museng sempat mencuri perhatian penikmat sepak bola Indonesia pada 2005 silam via ajang Danone Nations Cup U-12.
Dalam ajang itu, Irvin Museng berhasil membawa Timnas Indonesia menjadi juara empat turnamen dan dirinya merengkuh gelar top skor dengan 10 gol.
Dalam kariernya di level senior, Irvin pernah bermain untuk PSM Makassar dan Pro Duta FC. Namun cedera membuat kariernya harus cepat layu, dan membuatnya banting setir sebagai pebisnis.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)