chatwithamelia.xyz - Berikut deretan selebrasi terlarang yang dilakukan di sepak bola karena membawa unsur politik, di mana salah satunya dilakukan di ajang sekelas Piala Dunia.
Selebrasi di sepak bola merupakan hal yang lumrah. Hampir seluruh pemain melakukan selebrasi saat berhasil mencetak gol atau meraih kemenangan.
Selebrasi yang dilakukan pun terbilang unik nan nyentrik. Ada yang menari, ada yang melakukan gerakan-gerakan unik, dan juga merayakan bersama rekan-rekan atau bersama pendukung.
Baca Juga: Hasil Piala FA: Menang Tipis Lawan Arsenal, Manchester City Lolos ke Babak 16 Besar
Biasanya selebrasi yang dilakukan pesepak bola pada umumnya kebanyakan mengandung pesan-pesan yang ingin disampaikan.
Sayangnya, ada beberapa selebrasi yang berisikan pesan bernuansa politik. Padahal dalam dunia sepak bola sendiri, hal-hal berbau politis adalah sesuatu yang dilarang.
Lantas, apa saja selebrasi bermuatan politis yang pernah dilakukan pemain dan dilarang di kancah sepak bola? Berikut daftarnya.
Baca Juga: Usai Jalani Tes Kesehatan di Belgia, Marselino Ferdinan Langsung Pamer Foto Bareng Sandy Walsh
Pemain andalan Timnas Swiss, Xherdan Shaqiri, merupakan salah satu pemain yang pernah melakukan selebrasi bermuatan politis pada Piala Dunia 2018 lalu.
Saat itu, Shaqiri melakukan selebrasi dengan kedua tangannya membentuk lambang burung yang menjadi lambang Albania kala berhasil mencetak gol ke gawang Serbia.
Baca Juga: Profil Stefan Bajcetic, Wonderkid Liverpool yang Dapat Kontrak Jangka Panjang
Selebrasi ini lantas dikecam FIFA karena mengandung unsur politik, yakni Shaqiri dianggap mendukung kemerdekaan Kosovo atas Serbia. Alhasil, ia pun dikenai sanksi.
Di Liga Yunani pada tahun 2013 lalu, terdapat selebrasi bernuansa politik yang dilakukan oleh pemain bernama Giorgos Katidis di laga AEK Athens vs Veria.
Baca Juga: Mengenal Arkhan Kaka, Pemain Timnas U-16 yang Naik Kelas ke Pemanggilan TC Piala Asia U-20 2023
Usai mencetak gol, Katidis melakukan selebrasi mengangkat tangannya dengan gaya penghormatan ala Nazi, yakni tangan menjulur ke depan agak ke atas dengan jari menghadap ke depan.
Karena selebrasi itu, Katidis mendapat hukuman larangan bermain hingga akhir musim dan dilarang membela Timnas Yunani.
Penyerang muslim asal Prancis, Nicolas Anelka, juga tak lepas dari kontroversi kala dirinya melakukan selebrasi di laga West Bromwich Albion vs West Ham United pada 2013.
Saat itu, Anelka melakukan selebrasi dengan meletakkan satu lengan melintasi dada dan satu tangan lainnya dibentangkan lurus. Banyak pihak menyebut gestur itu adala salam Nazi terbalik.
Karena selebrasinya itu, eks penyerang Arsenal, Liverpool, dan Chelsea ini mendapat hukuman larangan bermain sebanyak lima pertandingan.