chatwithamelia.xyz - Fenomena dalam sepak bola tak hanya soal catatan dan rekor yang diukir tim serta pemain bintang, tetapi juga sebuah kutukan yang terjadi meskipun tak dipercaya.
Momen-momen unik dalam sepak bola tak hanya sesuatu yang bisa dicerna oleh akal dan pikiran, namun juga perihal kutukan yang tak masuk akal.
Kejadian aneh terjadi secara berulang, bahkan dalamkurun waktu yang lama hingga menciptakan sesuatu yang kemudian dipercayakan.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-20 Indonesia, Pundi-pundi Uang Shin Tae-yong Bertambah, Kok Bisa?
Begitulah kejadian yang berujung dipercaya hingga menimbulkan anggapan adanya kutukan, lantas apa saja? berikut di antaranya.
Tiga kutukan paling fenomenal yang terjadi dalam dunia sepak bola, tak hanya level klub tetapi juga menyasar tim nasional.
Baca Juga: 10 Pemain Arsenal yang Bikin 10 Lebih Gol dan Assist dalam Semusim, Terkini Bukayo Saka
Bela Guttmann merupakan sosok di balik gelar juara back to back Benfica di ajang Liga Champions musim 1961 dan 1962.
Namun Guttmann justru dibuat kecewa dengan manajemen tim, saat meminta kenaikan gaji yang ditolak manajemen Benfica.
Setelahnya Guttmann yang kecewa melontarkan kutukan bahwa Benfica tidak akan pernah lagi meraih gelar juara Eropa selama 100 tahun.
Hingga kini Benfica sebenarnya sudah mencapai 8 kali partai final, namun semuanya berakhir dengan kegagalan.
2. Juara Dunia Pelatih Sendiri
Sepanjang 21 edisi gelaran Piala Dunia, tak satu pun pelatih asing yang mampu memberi gelar juara bagi tim nasional yang ditukangi.
Baca Juga: Jangan Cibir Dulu Shin Tae-yong, Indra Sjafri juga Pernah Minta Pemain Timnas U-19 Tak Puasa
Kutukan pelatih asing berada di final Piala Dunia terakhir kali terjadi pada edisi 1978, Happel dari Austria saat itu menukangi timnas Belanda.
Hingga saat ini Piala Dunia 2022, belum lagi ada pelatih asing yang sukses memberi gelar juara untuk negara lain yang ditukanginya.
Slogan Football is coming Home tak berdaya mengalahkan kutukan untuk timnas Inggris yang belum lagi meraih gelar juara di Piala Dunia.
Sejak 1966 dengan status tuan rumah, selain itu Inggris hanya menjadi pemeriah turnamen bahkan ketika tampil di partai final EURO 2020.
Saat itu Inggris dipermalukan Italia di kandang sendiri lewat drama adu penalti.