chatwithamelia.xyz - Leroy Sane meminta maaf setelah menjadi penyebab kekalahan Timnas Jerman dari Timnas Austria dalam ajang FIFA Matchday.
Selama jeda internasional November 2023, Timnas Jerman hanya terlibat dalam pertandingan uji coba.
Der Panzer tidak perlu mengikuti Kualifikasi Euro 2024 karena mereka sudah lolos sebagai tuan rumah.
Dua pertandingan uji coba bertitel FIFA Matchday dijalani oleh tim, menghadapi Timnas Turki dan Timnas Austria.
Namun, hasilnya tidak memuaskan bagi pasukan Julian Nagelsmann.
Setelah mengalami kekalahan 2-3 dari Turki di Stadion Olimpiade Berlin pada Minggu (19/11/2023), Jerman kembali terpincang-pincang oleh Austria dengan skor 0-2 di Stadion Ernst Happel pada hari Rabu (22/11/2023).
Khususnya dalam kekalahan dari Austria, Leroy Sane dianggap sebagai pemicu dari hasil buruk tersebut.
Hal ini tidak lepas dari tindakan kontroversial Sane saat Jerman tertinggal 0-1 dari Austria akibat gol Marcel Sabitzer di menit ke-29.
Pada menit ke-49, winger Bayern Muenchen itu terpancing emosi dan dengan keras mendorong Philipp Mwene hingga sang pemain tersungkur ke tanah.
Aksi tersebut berujung pada kartu merah langsung bagi Sane dari wasit, membuat Jerman harus bermain dengan 10 pemain sepanjang sisa laga.
Austria memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut dan menambah keunggulan melalui gol Christoph Baumgartner pada menit ke-73.
Dengan demikian, Jerman menelan kekalahan telak 0-2 dari Austria.
Setelah pertandingan, Sane segera meminta maaf kepada rekan-rekan tim dan penggemar atas tindakannya.
"Saya sangat menyesal atas tindakan saya. Itu adalah kesalahan bodoh dan tidak pantas," ungkap Sane.
"Saya harus belajar dari ini dan memastikan hal seperti ini tidak terulang," tambahnya.
Kekalahan dari Austria menjadi pukulan berat bagi Timnas Jerman, merupakan kekalahan kedua dalam dua pertandingan uji coba terakhir.
Hasil ini menjadi peringatan serius bagi Julian Nagelsmann menjelang Piala Eropa 2024 yang akan digelar di Jerman tahun depan.
Nagelsmann perlu segera melakukan perbaikan jika ingin membawa Jerman meraih gelar juara Piala Eropa untuk keenam kalinya. (*)