chatwithamelia.xyz - Pertandingan Liga 3 zona Jawa Tengah antara tuan rumah Persitema Temanggung kontra PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (6/5/2018) terus menjadi perbincangan.
Bukan karena laga yang begitu indah, melainkan lantaran insiden tak semestinya terjadi pada laga tersebut.
Wasit dan asisten wasit menjadi korban ketidakdewasaan oknum sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Persija Takluk dari Home United di Piala AFC
Terkait laga tersebut, perlu pula kita mengenal Yanuar Dhuma. Ia merupakan wasit muda yang dipercaya menjadi pengadil lapangan pada laga Persitema kontra PSIP.
Dhuma merupakan wasit 25 tahun yang memiliki karier yang cukup cemerlang. Ia memulai pertualangannya saat mengikuti lisensi C3 (tingkat kabupaten) di kota kelahirannya Magelang saat usianya baru menginjak 17 tahun, tiga kemudian ia memperdalam ilmu sekaligus mempertinggi tingakatan dengan mengikuti Lisensi C2 (tingkat provinsi).
Baca Juga: Kabar Baik, Kondisi Sir Alex Ferguson Berangsur Pulih
Akhirnya ia memegang lisensi C1 pada 2016, saat itu usianya 23 tahun, usia yang dapat dikatakan begitu muda untuk seorang wasit dengan level nasional.
Terkait alasan menjadi wasit, Dhuma mengaku karena ia begitu cinta dengan sepak bola. Selain itu, ia memiliki jiwa sebagai pengadil lapangan melalui dari almarhum sang ayah yang dulunya juga seorang wasit.
"Saya sangat mencintai sepak bola, disaat sulitnya membagi waktu untuk fokus kuliah dan sepak bola. Alternatifnya adalah menjadi wasit dan pelatih, tetapi hati saya kebetulan memilih wasit," ujar Dhuma kepada chatwithamelia.xyz.
Baca Juga: Eksklusif - Ini Kata Yanuar Dhuma, Wasit Laga Persitema Vs PSIP
"Kebetulan almarhum ayah saya dulu juga seorang wasit sepak bola," tuturnya menambahkan.
Selain kariernya sebagai wasit yang begitu cepat, Dhuma juga memiliki prestasi di bidang akademis. Ia merupakan sarjanan pendidikan olahraga, dan saat ini tengah menempuh S2 di UNY melalui beasiswa pemerintah.
Baca Juga: Begini Jawaban Eden Hazard Saat Diminta Gabung Manchester United
Untuk kariernya sebagai wasit, pria yang suka membaca buku dan novel ini mengaku ingin mengikuti jejak idolanya, Mark Clattenburg untuk memiliki lisensi FIFA.
"Target FIFA? Insyaallah dan optimis. Banyak orang disekitar yang mendukung termasuk keluarga," tutup pria yang juga mengidolakan wasit Oki Dwi Putra dan Djumadi Effendi itu.
chatwithamelia.xyz/Irwan Febri Rialdi