chatwithamelia.xyz - Lama tak bersuara, legenda hidup Persija Bambang Pamungkas mengeluarkan pendapat tentang laga Persija Vs Persib yang akan digelar Stadion PTIK, Jakarta Selatan pada 30 Juni 2018. sejatinya laga ini dijadwalkan pada Sabtu (28/4/2018) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, namun ditunda karena alasan keamanan jelang hari buruh.
Bambang Pamungkas dalam website pribadinya berpendapat laga Persija Vs Persib tak pantas dijuluki laga klasik, bahkan kedua tim tidak pantas disebut sebagai rival.
Menurut pemain bernomor punggung 20 ini gelar laga klasik lebih pantas disematkan pada pertemuan antara Persib Bandung Vs PSMS Medan, persaingan kedua tim sudah terbentuk sejak era perserikatan, catatan rekor penonton terbanyak juga masih dipegang oleh pertarungan kedua tim pada 1985.
Baca Juga: Viral! Video Tarian Unik Timnas Senegal Saat Latihan di Rusia
"Dari apa yang saya tahu (silakan dikoreksi jika salah), rekor penonton terbanyak di liga Indonesia terjadi pada final kompetisi perserikatan antara PSMS Medan melawan Persib Bandung, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada hari sabtu, tanggal 23 Februari 1985. Jumlah penonton ketika itu diperkirakan mencapai 150 ribu orang," tulis Bepe sapaannya.
Bepe juga berpendapat, hubungan antara Macan Kemayoran dan Maung Bandung tak sepatutnya disebut sebagai rival. Dominasi kemenangan Persija atas Persib yang lebih besar mendasari Bepe mengatakan seperti itu.
Baca Juga: Mascherano katakan Messi Frustasi, Apakah Messi Menyerah?
"Fakta menyebutkan (sekali lagi silakan dikoreksi jika salah) dari 38 pertandingan yang telah dilakoni oleh kedua tim, Persija Jakarta berhasil merebut 16 kemenangan, sedangkan Persib Bandung hanya berhasil menang 6 kali. Sementara 16 laga sisanya berakhir dengan hasil imbang," jelas Bepe.
"Bagaimana bisa disebut “Rival” jika salah satu tim mendominasi hasil di atas lapangan. 16 kemenangan berbanding 6 kemenangan tentu tidak dapat dikatakan dekat?," tanya Bepe.
Baca Juga: Ketenangan Pemain Jepang Imbangi Senegal
Bepe memang dikenal sebagai pemain panutan di Persija Jakarta, pengabdiannya kepada Macan Kemayoran sudah ia rintis sejak tahun 18 tahun silam, sempat pindah ke Selangor FA selama dua tahun pada 2005-2007 tak membuat kecintaannya terhadap Persija luntur, ia kembali menjadi bintang tim Ibu Kota.
Pengalamannya di timnas Indonesia juga tak perlu diragukan, ia sudah mencetak 37 gol dari 85 penampilannya berseragam Garuda Indonesia sejak debut pada tanggal 2 Juni 1999.
Baca Juga: Meski Kalah Telak, Fans Panama Bahagia saat Sang Kapten Cetak Gol
chatwithamelia.xyz/Stephanus Aranditio