chatwithamelia.xyz - Skuat Timnas Indonesia U-19 bakal kembali menghadapi even besar pascakegagalan di Piala AFF U-19 2018. Tiga bulan dari sekarang, Egy Maulana Vikri dkk bersiap menghadapi pentas Piala AFC U-19 2018.
Jelang perhelatan turnamen bergengsi tersebut, pelatih tim nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri mengatakan Egy Maulana Vikri harus hadir saat mendapat panggilan timnas untuk Piala Asia U-19 pada Oktober mendatang. Pasalnya, panggilan negara wajib dilaksanakan oleh setiap pesepak bola.
Sebagaimana diketahui, Egy bakal sibuk dengan karier barunya di luar negeri bersama Lechia Gdank. Bukan tidak mungkin Egy tidak dilepas oleh klub asal Polandia itu karena kompetisi masih berjalan.
Baca Juga: PSG Siap Tikung Manchester United Dapatkan Leonardo Bonucci
"Dia bermain di klub manapun untuk tim nasional saat negaranya memanggil dia harus datang, tak bisa tidak. Mau di langit pun saya panggil dia karena ini untuk kepentingan tim nasional," kata Indra Sjafri di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
FIFA memang mangharuskan setiap klub melepas pemain jika mendapat panggilan tim nasional. Dalam statuta disebutkan Indra, klub wajib melepas pemain enam minggu sebelum kompetisi dimulai.
Namun, jika memang sulit melepas Egy Maulana Vikri dalam waktu itu Indra tak mempermasalahkannya. Minimal mantan pelatih Bali United itu ingin agar Egy pulang dua minggu sebelum Piala Asia U-19.
Baca Juga: Sebanyak 16 Tim Siap Berlaga di Final Danone Cup
"Saya sudah bilang tadi kalau dia bermain di klub, saya hanya butuh enam minggu. Tapi kalau di regulasi statuta FIFA untuk tim yang bermain di luar negeri kita nggak bisa pakai dia enam minggu," jelasnya.
"Untuk saya tidak ada masalah, tapi jangan kaya kemarin dua hari sebelum semifinal (Piala AFF) baru datang. Jadi saya juga akan share program saya ke pelatihnya Egy di sana, nanti kapan dan di mana dia akan bergabung," ucapnya.
Sebagai informasi, Egy Maulana Vikri memang memperkuat Garuda Nusantara di Piala AFF U-19 2018 beberapa waktu yang lalu. Namun, sang pemain gagal membuat Indonesia juara lantaran harus kalah dari Malaysia di semifinal lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1.
Baca Juga: Nasib Naas Benfica di Bawah Bayang Kutukan 100 Tahun Guttman
Tulisan ini sudah dimuat di suara.com
Baca Juga: Gomez Tak Gentar dengan Keangkeran Markas Barito Putra