chatwithamelia.xyz - PSIM Yogyakarta dipastikan tidak diizinkan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Bantul menggunakan Stadion Sultan Agung, Bantul sebagai akibat dari kerusuhan yang terjadi saat pertandingan melawan pada PSS Sleman pekan ke-10 Liga 2 2018, Kamis (26/7/2018).
Rivalitas sengit pada laga bertajuk Derby DIY ini menjadi salah satu faktor pecahnya kerusuhan. Kerusuhan ini mengakibatkan satu penonton biasa (bukan suporter) atas nama Muhammad Iqbal Setiawan (16) meninggal dunia usai menyaksikan pertandingan.
Selanjutnya PSIM Yogyakarta akan menggunakan Stadion Wijayakusuma, Cilacap untuk empat pertandingan lanjutan laga Liga 2 wilayah barat. Lawan pertama PSIM di Cilacap adalah Blitar United pada Senin (6/8/2018).
Baca Juga: Marcel Sacramento Kembali ke Jayapura sebagai Lawan
Semua perizinan penggunaan stadion Wijayakusuma sudah diurus oleh manajemen Laskar Mataram kepada PT LIB selaku penyelenggara Liga 2.
"Siang tadi (kemarin -red) perwakilan panpel dan manajemen berangkat ke Cilacap untuk mendokumentasikan stadion Wijayakusuma guna laporan ke PT. LIB," kata ketua panpel PSIM, Wendy.
Manajemen PSIM, Deni Sugiarto meminta semua suporter Laskar Mataram wajib belajar dari kejadian ini agar tak terjadi lagi kejadian serupa yang harus mengorbankan nyawa seseorang.
Baca Juga: Kena Denda Rp 3,4 M, Anthony Martial Buka Suara
"Kepada teman-teman suporter yang nanti mendukung langsung ke Cilacap, mohon untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan selama di perjalanan dan di stadion, agar kejadian di SSA tidak terulang lagi," ucapnya.
Terkait kasus kematian suporter itu, pihak kepolisian maupun manajemen belum menangkap pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap M Iqbal yang meninggal dengan luka lebam di sekitar wajah dan belakang kepala.
Baca Juga: Urutan 5 Klub Liga Inggris yang Paling Dibenci Suporter